Terjegal Kasus Rusia, Penasihat Keamanan Negara AS Mundur

CNN Indonesia
Selasa, 14 Feb 2017 12:15 WIB
Penasihat Kemanan Negara AS mengundurkan diri di tengah mencuatnya kontroversi pertemuannya dengan Dubes Rusia yang diduga dilakukan secara ilegal.
Flynn mengaku kepada Wakil Presiden AS, Mike Pence, bahwa tak ada pembicaraan mengenai sanksi. (Reuters/Carlos Barria)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penasihat Kemanan Negara Amerika Serikat, Michael Flynn, mengundurkan diri pada Selasa (14/2), di tengah mencuatnya kontroversi pertemuannya dengan Duta Besar Rusia yang diduga dilakukan secara ilegal.

Surat pengunduran diri diajukan hanya berselang beberapa jam setelah Gedung Putih menyatakan bahwa Presiden AS, Donald Trump, tengah mengevaluasi kabar pertemuan Flynn dengan Duta Besar Rusia, Sergei Kislyak.

Washington Post melaporkan, pertemuan yang dilakukan secara privat ini terjadi sekitar satu bulan sebelum Trump dilantik sehingga "berpotensi dilakukan secara ilegal."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pembicaraan itu, mereka diduga kuat membicarakan kemungkinan penangguhan sanksi tambahan yang dijatuhkan pemerintahan Barack Obama pada Desember lalu akibat peretasan Rusia dalam pemilu.

Jika benar terjadi, berarti Flynn melanggar satu hukum yang disebut Logan Act. Aturan itu melarang warga sipil privat terlibat dalam kebijakan luar negeri.

Gedung Putih memang menerima laporan bahwa Flynn menelepon Kisylak sebanyak lima kali di hari saat Obama memberlakukan sanksi baru terhadap Rusia. Namun, Flynn mengaku kepada Wakil Presiden AS, Mike Pence, bahwa tak ada pembicaraan mengenai sanksi.

Namun sebagaimana dilansir Reuters, belakangan baru terbukti bahwa isu pencabutan sanksi itu memang muncul dalam pembicaraan antara Flynn dan Kisylak.

"Sayangnya, karena begitu cepatnya semua terjadi, saya secara tidak sengaja memberi informasi tak lengkap kepada wapres terpilih dan yang lainnya mengenai pembicaraan saya di telepon dengan Dubes Rusia. Saya sudah meminta maaf kepada presiden dan wapres dan mereka sudah memaafkan saya," tulis Flynn dalam surat pengunduran dirinya.

Setelah menerima surat pengunduran diri ini, pemerintah AS langsung menunjuk mantan kepala staf Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Keith Kellogg, untuk mengisi kekosongan posisi Flynn, sementara Trump mempertimbangkan beberapa nama sebagai pengganti permanennya.

Seorang pejabat Gedung Putih membocorkan kepada Reuters, salah satu nama yang menjadi kandidat kuat adalah mantan Direktur Badan Pusat Intelijen AS (CIA), David Petraeus.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER