Jakarta, CNN Indonesia -- Setidaknya 200 ribu warga Amerika Serikat yang tinggal di beberapa wilayah California bagian utara terpaksa dievakuasi menyusul laporan kerusakan salah satu katup Bendungan Oroville. Kebocoran ini terjadi akibat hujan lebat yang melanda wilayah itu, beberapa hari terakhir.
Departemen Sumber Daya Air California menuturkan, Selasa (13/2), salah satu katup bendungan tertinggi di Amerika yang rusak itu diprediksi akan bobol hanya dalam hitungan jam.
Otoritas berwenang segera mengeluarkan perintah evakuasi bagi ratusan ribu warga yang tinggal di wilayah Oroville, Yuba, Butte dan Marysville lantaran tingkat kerusakan bendungan bisa memicu terjangan air yang dapat membanjiri wilayah pedesaan yang tinggal disepanjang aliran Sungai Feather.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Evakuasi segera dilakukan bagi masyarakat yang tinggal di dataran rendah Oroville dan daerah hilir," ungkap kepala kepolisian wilayah Butte melalui sebuah pernyataan yang dikutip
Reuters, Selasa (13/2).
Ratusan ribu warga tersebut diinstruksikan untuk mengevakuasi diri ke wilayah timur, selatan, dan barat Oroville. Akibat perintah evakuasi ini, sejumlah jalan utama menuju selatan macet serta penginapan-penginapan di wilayah tersebut penuh.
Meski hingga kini katup tersebut masih bisa menahan volume air, pihak berwenang telah berupaya menurunkan volume air danau Oroville dan menutup kebocoran dengan sejumlah batu-batu besar.
Pejabat lokal menuturkan situasi darurat sudah berhasil ditangani, namun mereka menganggap situasi dan keamanan masih belum bisa diperkirakan.
Menurut Direktur Sumber Daya Air, Bill Croyle, kerusakan yang terjadi pada pada Minggu (12/2) ini adalah kejadian yang bisa berakhir sangat buruk. Walaupun begitu, ia meyakinkan bahwa kebocoran katup tersebut tidak mempengaruhi fungsi dan integritas bendungan.
"Perintah evakuasi ini merupakan salah satu perintah yang paling sulit dibuat dan diputuskan. Namun, evakuasi ini merupakan langkah yang tepat," tuturnya.