Tanda Tanya di Balik Identitas 'Kim Jong Nam'

Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Rabu, 22 Feb 2017 16:14 WIB
Kabar pembunuhan pria yang diyakini sebagai Kim Jong-nam telah mengguncang dunia. Tapi apa benar dia adalah kakak tiri sang pemimpin Korut?
Kepala PDRM Khalid Abu Bakar merujuk pada pria Korut yang tewas dibunuh di Kuala Lumpur dengan nama Kim Chol. (REUTERS/Athit Perawongmetha)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dunia dikejutkan dengan kabar kematian pria yang diyakini sebagai Kim Jong-nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, awal pekan lalu. Namun, identitas korban pembunuhan itu hingga kini masih belum bisa dipastikan.

Pemerintah negara-negara terkait dan institusi yang berkepentingan dalam kasus ini nampak masih enggan merujuk pada sang korban dengan nama Kim Jong-nam. Kebanyakan, termasuk Kementerian Luar Negeri RI, lebih memilih menyebutnya dengan sebutan 'warga Korea Utara' saja.

Sejak awal, Pyongyang pun menampik bahwa pria yang diyakini tewas karena diracun dua orang perempuan di Bandara Internasional Kuala Lumpur ini adalah Kim Jong-nam. Mereka juga sempat meminta Malaysia untuk tidak melakukan autopsi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korea Utara menyebut nama Kim Chol, sebagaimana tertera pada paspor yang ditemukan bersamanya. Namun, Kim Jong-nam memang mempunyai reputasi kerap bepergian dengan menggunakan paspor palsu yang dilengkapi dengan identitas tersebut.

Bahkan, akun Facebook anggota dinasti penguasa yang terpaksa hidup mengasing di Macau itu juga menggunakan nama Kim Chol.

Pria nahas ini diserang saat menunggu pesawat dengan tujuan Macau. Walau demikian, hingga hari ini, Rabu (22/2), kepastian identitasnya masih terus dipertanyakan.

Kepala Polisi Diraja Malaysia Inspektur Jenderal Khalid Abu Bakar hari ini enggan mengonfirmasi sang korban sebagai Kim Jong-nam dan, alih-alih, justru merujuknya dengan nama Kim Chol.

Pernyataan ini berseberangan dengan Wakil Perdana Menteri Malaysia Ahmad Zahir Hamidi yang pekan lalu mengonfirmasi identitas Kim Jong-nam. Dia juga menyinggung soal nama Kim Chol yang melekat pada pria keturunan Kim Jong-il itu.

Pada praktiknya, Kepolisian Malaysia hingga kini masih menunggu sampel DNA untuk mengumumkan identitas itu secara resmi. Mereka telah meminta Kedutaan Besar Korea Utara menyediakan sampel dari saudara terdekat Kim Jong-nam, tapi Pyongyang malah menyebut permintaan itu "mustahil."

Malaysia menyatakan, tanpa sampel DNA dari saudara terdekat, jenazah itu, maupun laporan hasil autopsinya, tidak akan diserahkan. Padahal, laporan ini penting untuk mengungkap sebab kematian sang korban.

Pernyataan Khalid ini sekaligus menampik kabar yang menyebut anak sulung Kim Jong-nam telah sampai di Malaysia untuk mengidentifikasi sang korban. Kabar ini menyeruak setelah rumah sakit tempat jenazah itu disemayamkan mendapatkan penjagaan ketat polisi bersenjata lengkap dan dikunjungi oleh konvoi tidak dikenal.

Pemerintah Indonesia pun turut dipusingkan karena ada salah satu warga yang dikaitkan dengan pembunuhan tersebut. Keterlibatan Siti Aisyah, warga asal Serang, Banten, juga masih belum dipastikan karena ada dugaan dia ditipu, seolah-olah ikut serta dalam program televisi yang menjahili korban.

Secara umum, peristiwa ini masih diliputi misteri. Dengan sikap otoritas Malaysia yang masih terus tertutup, tanda tanya seiring perjalanan kasus ini pun tampaknya masih akan terus ada hingga waktu cukup lama.  (aal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER