Polisi Tangkap Senator Pengkritik Duterte

Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Jumat, 24 Feb 2017 13:40 WIB
Leila de Lima, seorang senator yang kerap mengkritik Presiden Duterte, ditangkap atas tuduhan terlibat peredaran kasus narkotik.
Pemerintah Presiden Rodrigo Duterte menangkap salah satu senator pengkritiknya. (REUTERS/Lean Daval Jr)
Jakarta, CNN Indonesia -- Senator Leila de Lima, salah satu pengkritik terkeras Presiden Rodrigo Duterte, ditangkap otoritas Filipina atas tuduhan kasus narkotik, Jumat (24/2).

Dia dituding bersekongkol dalam peredaran narkotik di Penjara New Bilibid ketika dia menjadi menteri kehakiman pada 2010-2015 lalu.

Polisi tiba di kantornya sebelum 8.00 waktu setempat, sementara pengunjuk rasa mengibarkan spanduk mendukungnya, bertuliskan "satu untuk Leila."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya akan ikut mereka dengan suka rela," kata de Lima sebagaimana dikutip CNN. "Sebuah kehormatan bagi saya dipenjara karena sesuatu yang saya perjuangkan."

"Jika mereka pikir, dengan memenjarakan saya, maka saya akan berpaling dari prinsip saya, mereka salah. Malah, mereka semakin membuat saya semangat mengejar kebenaran dan keadilan."

De Lima telah berulang kali menyatakan bahwa dirinya tidak terlibat dalam peredaran narkotik.

Duterte pertama kali menyinggung tudingan terhadap de Lima dalam pidatonya Agustus lalu.

Dia dituding menerima uang dari terpidana bandar narkotik yang terus menyebarkan barang haram dari balik jeruji. Penjara itu dikendalikan oleh Biro Permasyarakatan yang berada di bawah kementerian pimpinan de Lima saat itu.

Duterte memenangkan pemilu dengan janji menindak keras kejahatan, khususnya narkotik. Sejak menjabat pada Juni lalu, polisi telah melancarkan perang berdarah terhadap pengedar dan pengguna narkotik, di mana ribuan orang kehilangan nyawanya.

De Lima dipidanakan setelah dirinya memprakarsai penyelidikan Senat atas pembunuhan yang terjadi dalam perang narkotik Duterte. (aal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER