Seorang Wartawati Meninggal dalam Serangan Bom di Irak

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Minggu, 26 Feb 2017 01:02 WIB
Wartawati yang meninggal tersebut bernama Shifa Gardi dan berusia 30 tahun. Ia adalah presenter dan kepala produksi kantor berita Rudaw.
Wartawati yang meninggal tersebut bernama Shifa Gardi dan berusia 30 tahun. Ia adalah presenter dan kepala produksi kantor berita Rudaw. (REUTERS/Stringer)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang wartawan perempuan yang bekerja untuk saluran kelompok Kurdi Irak meninggal dalam serangan bom di pinggir jalan saat meliput bentrokan antara pasukan pemerintah dan ISIL di Mosul.

Seperti dilansir dari Al Jazeera, wartawati yang meninggal tersebut bernama Shifa Gardi dan berusia 30 tahun. Ia adalah presenter dan kepala produksi kantor berita Rudaw, sebuah grup media di Kurdistan yang didanai oleh Partai Demokrat Kurdistan (KDP).

"Tokoh wartawan perang Rudaw Shifa Gardi telah tewas di Mosul saat meliput bentrokan. Rudaw kehilangan salah satu jurnalis yang paling menonjol di Mosul hari ini," kata pihak Rudaw di media sosial, Sabtu (25/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"[Dia] tewas pada Sabtu dalam ledakan bom di pinggir jalan Mosul. Gardi adalah salah satu jurnalis yang paling berani," kata sebuah pernyataan yang diposting ke situs Rudaw ini.

Adapun juru kamera Rudaw, Younis Mustafa, juga terluka dalam serangan itu.

Pada tanggal 21 Februari, Gardi menyelamatkan seekor kelinci yang terluka di desa Albu Saif, kata kantor beritanya, mengutip saat ia kembali ke ruang berita dengan hewan dalam pelukannya.

Adapun operasi untuk merebut kembali Mosul, kota kedua terbesar Irak, dari Negara Islam Irak dan Levant (ISIL, juga dikenal sebagai ISIS) secara resmi diluncurkan pada bulan Oktober tahun lalu, dan pada Januari setengah dari kawasan timurnya dinyatakan "sepenuhnya bebas".

Mosul adalah benteng terakhir kubu ISIS di Irak, tetapi pertempuran untuk merebut kembali bagian barat menjadi yang paling menantang. Hal itu karena jalan-jalan sempit dan padat penduduk dengan perkiraan 750 ribu warga sipil yang terperangkap di daerah tersebut. (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER