Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok pemerhati hak binatang Korea Selatan mengadukan mantan presiden Park Geun-hye ke polisi lantaran menelantarkan sembilan anjing peliharannya di kantor kepresidenan, Gedung Biru, setelah resmi dimakzulkan pada Jumat pekan lalu.
Aduan ini dilayangkan oleh Aliansi Busan Korea untuk Pencegahan Kekejaman Terhadap Hewan. Mereka mengumumkan keluhannya ini melalui akun Twitter, sebagaimana dikutip Reuters, Selasa (14/3).
Kesembilan anjing itu berjenis Jindos, anjing pemburu peranakan asli Korsel yang terkenal akan kesetiaannya. Jindos berasal dari Pulau Jindo yang terletak di barat daya lepas pantai Semenanjung Korea.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 2013 lalu, sejumlah tetangga di rumah pribadi Park di pusat kota Seoul pernah memberikan sepasang anjing Jindos sebagai hadiah untuk memulai jabatannya di Gedung Biru.
Meski membenarkan bahwa Park telah meninggalkan anjing-anjingnya tersebut, kantor kepresidenan menampik bahwa hewan peliharan tersebut ditelantarkan.
"Dia [Park] meminta Gedung Biru merawat anjing-anjingya tersebut dan mencarikan mereka rumah asuh yang baik jika diperlukan," ungkap juru bicara Gedung Putih, Kim Dong-jo.
Park meninggalkan Gedung Biru pada Minggu (12/3), dua hari setelah Mahkamah Konstitusi meloloskan mosi pemakzulan yang diajukan parlemen pada pertengahan Desember lalu.
Park digulingkan dari kursi kepresidenan setelah terlibat dalam skandal korupsi sahabatnya sendiri, Choi Soon-sil.
Setelah dicopot dari jabatannya, Park didesak sesegera mungkin meninggalkan kantor kepresidenan. Kini, Presiden ke-11 Korsel itu tinggal di rumah pribadinya yang terletak di distrik Gangnam.
Sementara itu, kelompok pemerhati hewan lainnya, Coexistence of Animal Rights on Earth, menyatakan bersedia merawat sembilan Jindos itu dan menemukan majikan yang baru bagi mereka.
"Kami ingin menolong anjing-anjing ini sehingga mereka tidak akan diadopsi oleh orang-orang yang tidak benar-benar peduli, apalagi berakhir di tempat penampungan anjing," ungkap kelompok tersebut melalui sebuah pernyataan.