Berkantor di Gedung Putih, Ivanka Berisiko Langgar Kode Etik

CNN Indonesia
Rabu, 22 Mar 2017 22:10 WIB
Ivanka Trump berisiko melanggar kode etik dan terlibat konflik kepentingan usai dikabarkan memiliki kantor di Gedung Putih meski tidak punya jabatan.
Ivanka Trump beresiko langgar kode etik dan memicu konflik kepentingan usai dirinya dikabarkan memiliki kantor sendiri di Gedung Putih meski tanpa jabatan. (Foto: REUTERS/Joshua Roberts)
Jakarta, CNN Indonesia -- Peran Ivanka Trump yang kian menonjol di Gedung Putih disebut bisa berujung kepada pelanggaran etik, sementara posisinya sebagai putri kedua Presiden Donald Trump membuat publik semakin bertanya-tanya soal kemungkinan keterlibatannya dalam konflik kepentingan keluarga nomor satu di Amerika Serikat itu. 

Ivanka disebut berpotensi melanggar kode etik sebagai anak presiden karena berbulan-bulan turut mendampingi sang ayah melakukan pertemuan kenegaraan di Gedung Putih.

Selain itu, Ivanka juga dikabarkan memiliki kantor sendiri di area sayap barat Gedung Putih, lengkap dengan akses pada sejumlah informasi rahasia dan saluran telepon khusus pejabat pemerintah. Padahal, Ivanka selama ini tak pernah mengemban jabatan publik di kantor kepresidenan AS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan pedoman yang ada, profesor hukum Universitas Minnesota, Richard Painter, mengatakan pelanggaran etik tak bisa terelakkan ketika seorang anak presiden yang tak memiliki jabatan kepemerintahan seperti Ivanka diberikan akses di Gedung Putih.

"Dia [Ivanka] memiliki peralatan, ruangan kantor, dan alamat surel gedung Putih. Dia akan melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan urusan dan kebijakan negara," tutur Painter seperti dikutip The Guardian, Rabu (23/3).

"Merujuk pada ketentuan mengenai konflik kepentingan, saya percaya dia adalah pegawai pemerintah," katanya menambahkan.

Peran Ivanka yang semakin menonjol dalam urusan kenegaraan ini juga terlihat saat Trump menjamu kunjungan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Kanselir Jerman Angela Merkel beberapa waktu lalu.

Dalam pertemuan kenegaraan itu Ivanka terlihat mendampingi ayahnya, bahkan duduk tepat di sebelah tamu-tamu negara.

Hubungan antara anak-ayah, mitra-anggota keluarga, seperti yang ditunjukkan mereka belum pernah terjadi sebelumnya dalam pemerintahan AS. Karena itu, Painter menekankan bahwa Ivanka harus mematuhi kode etik yang ada sebagai seorang anak presiden dan bukan pejabat pemerintah.

"Mengikuti pedoman etik tidak bisa dilakukan secara sukarela. Dia tidak memiliki pilihan selain mematuhi aturan yang ada," ungkap kepala kuasa hukum bidang etik Presiden George W Bush 2005-2007 itu.
[Gambas:Video CNN]
Pengacara Ivanka, Jamie Gorelick, pun berpendapat kliennya tak bisa disamakan dengan pegawai pemerintah. Sebab, Ivanka tak menerima gaji dan tidak pernah disumpah sebagai pejabat pemerintah.

Namun, Ivanka justru mengatakan, "selagi tak ada preseden atau sesuatu yang bisa dijadikan rujukan atau contoh seputar peran anak presiden yang sudah dewasa, saya akan secara sukarela mematuhi seluruh kode etik yang mengatur seorang pegawai pemerintah."

Sebagai istri dari penasihat senior Trump, Jared Kushner, Ivanka juga menyatakan telah menyerahkan kewenangan dan kendalinya sebagai pemilik sejumlah perusahaan pada dua saudara suaminya untuk menghindari permasalahan seperti ini.

Sebab, ketika dia duduk sebagai pemilik bisnis, dia memiliki kewenangan untuk memveto setiap penawaran bisnis, berpotensi memicu konflik antara kepentingan perusahaan dengan urusan politiknya.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER