Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah Direktur Biro Investigasi Federal (FBI) James Comey menampik klaim Donald Trump soal penyadapan yang dilakukan Barack Obama, sejumlah kicauan terbaru Presiden Amerika Serikat melalui akun Twitter resmi presiden, @POTUS, mengundang banyak pertanyaan.
Menanggapi kesaksian Comey dalam sesi dengar pendapat dengan Komite Intelijen Dewan Perwakilan AS kemarin, Trump seakan memberi "kode" dengan menyebut bahwa Comey menolak berkomentar mengenai kemungkinan dirinya telah mengungkap identitas eks penasihat keamanan nasional, Michael Flynn soal pertemuannya dengan pihak Rusia kepada Obama.
"Direktur Comey menolak untuk menyangkal mengenai apakah dirinya telah memberi penjelasan kepada Presiden Obama mengenai komunikasi Flynn dengan Rusia," kicau akun resmi presiden seperti dikutip
CNN, Selasa (21/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski belum pasti bahwa kicauan itu dibuat langsung Trump, pernyataan presiden ke-45 tersebut menyiratkan bahwa Obama, dibantu Comey, menjadi sumber yang membocorkan informasi soal pertemuan Flynn dengan duta besar Rusia untuk AS Sergey Kislyak.
Di saat isu campur tangan Rusia dalam kemenangan Trump mencuat, pertemuan Flynn dengan perwakilan negeri Beruang Merah ini dinilai ilegal dan akhirnya berbuntut pada pengunduran dirinya.
Trump juga mendukung pernyataan Rogers kepada Kongres bahwa mengungkapkan identitas warga Amerika dalam penyadapan, seperti kasus Flynn, dapat membahayakan keamanan nasional dan program pengawasan negara di masa depan.
"Direktur NSA Rogers memberitahu Kongres bahwa mengungkap identitas individu dalam penyadapan itu membahayakan keamanan nasional," katanya melalui kicauan lain.
Dalam sesi sidang, Comey memang menolak mengonfirmasi dan menyangkal pertanyaan komite intelijen mengenai sejumlah topik. Namun, dia menuturkan, keengganannya menjawab sejumlah pertanyaan komite tak berarti apa-apa dan tidak bisa ditarik jadi kesimpulan.
"Saya tahu, berspekulasi adalah sifat alami manusia. Tapi tidak adil jika kalian menarik kesimpulan hanya karena saya tidak bisa berkomentar akan suatu hal," kata Comey.
Selain itu, akun resmi Presiden juga berkicau soal pernyataan Kepala Badan Keamanan Nasional (NSA) Mike Rogers, yang menyebut tak miliki bukti adanya perubahan total suara pemilih popular pada pemilu November lalu.
Sebab, meski telah memenangkan pemilihan elektoral, Trump mengklaim bahwa ada jutaan pemilih ilegal yang terdapat dalam pemilu kemarin sehingga berdampak pada jumlah suara keseluruhan atau
popular votes yang ia rengkuh.
[Gambas:Video CNN]Namun, dalam pertemuan di Kongres kemarin, Rogers menyatakan, dirinya tidak mendapat informasi intel yang membuktikan adanya perubahan jumlah suara pemilih dalam pemilu.
"NSA dan FBI memberitahu Kongres bahwa Rusia tidak mempengaruhi proses elektoral kemarin," bunyi kicauan akun tersebut.
Kesaksian Comey dan Rogers kemarin merupakan pengakuan publik pertama mengenai isu penyadapan yang selama ini telah memicu perpecahan politik di Amerika.
Nama Trump dianggap menjadi taruhan dalam sidang ini. Sebab, taipan
real estate itu dianggap melontarkan isu penyadapan Obama terhadap dirinya tanpa didukung bukti.
Sejumlah kritikus juga menganggap, klaim Trump sangat mengikis kredibilitas dan citra presiden AS di dalam dan luar Amerika.
Tak hanya itu, sejumlah pihak bahkan menganggap tudingan ini bisa menjadi bumerang bagi konglomerat asal New York yang bisa berujung kepada pemakzulan.