AS Larang Barang Elektronik Besar di Kabin Maskapai Arab

CNN Indonesia
Selasa, 21 Mar 2017 17:38 WIB
Untuk pengamanan, otoritas AS akan melarang penumpang maskapai Timur Tengah menuju Amerika membawa perangkat elektronik selain ponsel ke dalam kabin.
Sebagai upaya pengamanan, otoritas AS akan melarang penumpang maskapai asing menuju Amerika membawa perangkat elektronik selain ponsel ke dalam kabin pesawat. (Foto: REUTERS/Carlo Allegri)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Amerika Serikat berencana menerapkan aturan imigrasi baru yang melarang penumpang maskapai penerbangan asing dari sejumlah negara-negara di Timur Tengah membawa perangkat elektronik selain telepon genggam ke kabin pesawat.

Seorang pejabat AS mengatakan, para penumpang maskapai diharuskan menyimpan perangkat elektronik lain seperti dvd portable, laptop, dan kamera di bagasi pesawat agar bisa diperiksa lebih jauh. Langkah ini diterapkan menanggapi kekhawatiran pemerintah mengenai keamanan dan ancaman teorrisme di AS belakangan ini.

"Aturan ini diterapkan menyusul kekhawatiran keamanan mengenai para penumpang maskapai asing menuju AS dari negara-nergara tertentu. Hal ini juga berkaitan dengan beberapa pemeriksaan di sejumlah negara untuk penerbangan langsung menuju AS," ungkap seorang pejabat penerbangan kepada CNN, Selasa (21/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang pejabat AS mengatakan, larangan membawa barang elektronik ini diterapkan menyusul kabar bahwa kelompok teroris Al-Qaidah di Semanjung Arab (AQAP) tengah merencanakan aksi teror.

Sebab, berdasarkan sejumlah informasi pasukan khusus di Yaman, AQAP dilaporkan berencana melakukan serangan yang mengincar maskapai penerbangan yang memiliki rute ke negara Barat.

Diberitakan Reuters, peraturan ini akan berdampak pada setidaknya delapan hingga 10 maskapai penerbangan asing, termasuk maskapai asal Yordania dan Arab Saudi, yang memiliki rute ke AS.

Sebuah laporan juga memaparkan, aturan tersebut setidaknya berlaku pada 10 bandara di delapan negara Timur Tengah dan Afrika Utara.

Rencana ini dikabarkan telah mendapat pertimbangan dari pemerintah dan akan diumumkan Kementerian Keamanan Nasional hari ini.

Walaupun begitu, Gedung Putih menolak berkomentar perihal peraturan ini. Juru bicara Kementerian Keamanan Nasional, David Lapan, mengaku tak bisa berkomentar dan berjanji akan memberikan informasi mengenai aturan baru ini di saat yang tepat.

Sementara itu, Royal Jordanian Airlines membenarkan bahwa penumpang maskapai menuju AS tak diizinkan membawa barang elektronik besar ke dalam kabin terhitung hari ini, atas permintaan AS.

Meski begitu, pihak maskapai masih memperbolehkan penumpang membawa ponsel dan sejumlah perangkat medis lainnya yang telah disetujui.

Surat kabar pemerintah Saudi, Al Riyadh, juga melaporkan bahwa otoritas penerbangan sipil telah memberitahu para penumpang menuju AS untuk menyimpan perangkat elektronik seperti laptop dan tablet dalam koper yang ditaruh di bagasi.

Saudi Airlines mengonfirmasi bahwa otoritas AS telah melarang para penumpang membawa perangkat elektronik besar mereka ke kabin pesawat.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER