Jakarta, CNN Indonesia -- Sehari setelah memilih seorang tokoh pro-China, Carrie Lam, sebagai pemimpin, Hong Kong mengonfirmasi akan menangkap sembilan anggota Gerakan Payung yang menggelar demonstrasi pro-demokrasi pada 2014 lalu.
Salah satu tokoh pro-demokrasi yang sudah dihubungi kepolisian adalah Chan Kin-man. Ia diberi tahu akan diadili dengan tiga tuduhan, termasuk berpartisipasi dan menghasut orang lain untuk ikut serta dalam "gangguan publik."
"Secara mental, saya sudah siap untuk ini, tapi saya sangat khawatir dengan masa depan Hong Kong," ujar Chan kepada
Reuters, Senin (273).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencana penangkapan ini menimbulkan banyak tanda tanya, terutama mengenai momentumnya yang sudah terlalu lama dari peristiwa demonstrasi tersebut, yaitu pada 2014, ketika Gerakan Payung mengokupasi jalan pusat kota, menuntut kemerdekaan dari China.
Ketika ditanya mengenai alasan momentum penangkapan itu, Carrie Lam hanya mengatakan bahwa ia tak berhak mengintervensi keputusan tersebut. Pasalnya, keputusan itu diambil oleh pemerintahan yang sekarang masih berkuasa.
"Sudah sangat jelas bahwa saya ingin mempersatukan masyarakat dan menjembatani perbedaan yang mengkhawatirkan kami, tapi semua tindakan ini harus sesuai dengan hukum di Hong Kong dan juga proses peradilan yang independen," ucap Carrie.
Namun di sisi lain, Chan mengatakan bahwa tindakan Carrie tak sesuai dengan kenyataan di lapangan.
"Pesannya sangat kuat. Carrie Lam mengatakan bahwa ia ingin menyembuhkan masyarakat, tapi pesan yang kami dapat sekarang adalah peradilan. Saya tidak melihat bagaimana caranya masyarakat yang terbelah dapat dipulihkan," katanya.