Jakarta, CNN Indonesia -- Dua pejabat kabinet mengatakan Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah memecat menteri dalam negerinya karena diduga terlibat kasus dugaan korupsi.
"Duterte telah memecat Menteri Dalam Negeri Ismael Sueno dengan alasan kehilangan kepercayaan," kata juru bicara kepresidenan, Ernesto Abella, dalam pernyataan pers yang dikutip
Reuters, Senin (4/4).
Dia mengatakan pemecatan ini adalah peringatan bagi menteri-menteri lain agar tidak melakukan tindakan serupa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sang Menteri sempat, faktanya, meyakinkan Presiden untuk mencalonkan diri saat pemilu. Tapi ini tidak membuat Presiden mengesampingkan tujuannya mencapai pemerintah yang dapat dipercaya dengan cara mengatasi masalah-masalah seperti korupsi," ujarnya.
Menteri Kehakiman Vitalioano Aguirre, dalam wawancara di radio, juga membenarkan pemecatan Sueno dari kabinet. Namun, dia tidak memberikan alasan pemecatannya.
Duterte menjabat 10 bulan lalu setelah memenangi pemilu berkat kampanye memerangi narkotik, kejahatan dan korupsi. Dia sudah memecat puluhan birokrat, dua pejabat senior imigrasi dan seorang mantan juru bicara kampanye karena masalah korupsi.
Pada Februari, Sueno membantu mengorganisir unjuk rasa pro-Duterte yang dihadiri 200 ribu orang, dalam rangka melawan protes massal terhadap dugaan pembunuhan di luar hukum terkait operasi anti-narkotik Duterte.
Sebelumnya, sempat beredar isu soal akuisi properti Sueno yang tidak dapat dijelaskan. Di antaranya adalah peternakannya yang mendadak berkembang pesat di Selatan Filipina.
Dia sudah menampik melakukan pelanggaran hukum, berkeras sejumlah properti itu dimiliki oleh saudaranya.
Di sisi lain, tiga deputi Sueno pernah menyurati Duterte untuk mengeluhkan aktivitasnya.
Sueno adalah menteri kedua yang disingkirkan dari kabinet, setelah anggota dewan menolak penunjukkan Perfecto Yasay sebagai menteri luar negeri karena masalah kewarganegaraan.