Rusia Tahan 6 Perekrut Teroris Asia Tengah di St. Petersburg

CNN Indonesia
Rabu, 05 Apr 2017 18:08 WIB
Keenam orang itu dilaporkan biasa merekrut imigran di Asia Tengah untuk "melakukan kejahatan teroris" dan bergabung dengan "kelompok bersenjata ilegal."
Ilustrasi. (Pixabay/Keith Allison)
Jakarta, CNN Indonesia -- Komite Penyelidikan Rusia menahan enam perekrut teroris dari Asia Tengah di Saint Petersburg, Rabu (5/4).

Otoritas mengatakan, keenam orang tersebut biasa merekrut merekrut imigran di Asia Tengah untuk "melakukan kejahatan teroris" dan bergabung dengan "kelompok bersenjata ilegal" seperti ISIS dan Front Nusra.

Namun, Rusia menekankan, mereka belum menemukan bukti keterkaitan enam orang ini dengan teror bom bunuh diri di stasiun St. Peterseburg pada Senin (3/4) lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelaku serangan yang meledakkan diri di salah satu gerbong kereta bawah tanah itu teridentifikasi bernama Akbarzhin Jalilov. Ia merupakan warga negara Rusia yang lahir di Kota Osh, Kyrgyzstan, pada 1995.
Identitas ini diungkap oleh Kyrgyzstan tak lama setelah Komite Keamanan Nasional Kazakhstan (KNB) yang bekerja sama dengan Moskow menyatakan bahwa pelaku merupakan seorang warga Rusia yang berasal dari negara di Asia Tengah.

Rusia sendiri sudah mengakui identitas pelaku tersebut. Namun, Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan bahwa penyelidikan masih terus berlanjut dan motif penyerangan belum terungkap.

"Alasan dari ledakan ini belum diketahui. Jadi masih terlalu awal bicara soal itu. Investigasi akan menunjukkan apa yang sebenarnya terjadi," kata Presiden Rusia Vladimir Putin.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER