Jakarta, CNN Indonesia -- Komite penyelidikan Rusia mulai mengendus keterlibatan ISIS dalam serangan bom kereta bawah tanah di stasiun Sennaya Ploshchad, Saint Petersburg, Rusia, pada awal pekan ini.
“Seputar organisasi, komite penyelidikan aparat kami mulai melihat adanya keterkaitan ISIS dalam teror ini,” ucap Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Yurievich Galuzin, di kediamannya di Jakarta, Rabu (5/4).
Namun, Galuzin menegaskan bahwa proses penyelidikan insiden yang menelan 14 korban jiwa ini masih terus berlangsung. Otoritas pun masih mengusut segala kemungkinan yang ada.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini, baru identitas pelaku serangan yang terungkap. Dia adalah Akbarzhin Jalilov, warga Rusia yang lahir di Kota Osh, Kyrgyzstan, pada 1995.
Identitas ini diungkap oleh Kyrgyzstan tak lama setelah Komite Keamanan Nasional Kazakhstan (KNB) yang bekerja sama dengan Moskow menyatakan bahwa pelaku merupakan seorang warga Rusia yang berasal dari negara di Asia Tengah.
Kremlin pun sudah mengakui identitas pelaku tersebut. Namun, Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan bahwa penyelidikan masih terus berlanjut dan motif penyerangan belum terungkap.
"Alasan dari ledakan ini belum diketahui. Jadi masih terlalu awal bicara soal itu. Investigasi akan menunjukkan apa yang sebenarnya terjadi," kata Presiden Rusia Vladimir Putin.