Jakarta, CNN Indonesia -- Jepang segera mengerahkan sejumlah kapal perangnya ke Semenanjung Korea, bergabung dengan pasukan serbu angkatan laut Amerika Serikat yang telah lebih dulu mendekati perairan itu sebagai respons atas provokasi rudal Korea Utara yang kian memprihatinkan.
Sejumlah sumber
Reuters dan kantor berita
Kyodo mengatakan, beberapa kapal perusak dari pasukan pertahanan maritim Jepang akan bergabung dengan kapal induk USS Carl Vinson yang telah memasuki Laut China Timur.
"Jepang juga ingin mengirimkan beberapa kapal perusak rudal menyusul kapal induk Carl Vinson yang telah bergerak dari Singapura pada Sabtu lalu, dan sekarang memasuki wilayah perairan Laut China Timur," kata salah satu sumber otoritas Jepang, Kamis (13/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Carl Vinson dilaporkan membawa sedikitnya 100 pesawat tempur yang juga didukung dua reaktor nuklir. Armada angkatan laut ini juga turut memboyong kapal perusak misil dan sebuah kapal selam.
Kapal induk itu juga membawa sekitar 6.500 pelaut yang sebelumnya telah berlatih bersama Angkatan Laut Australia.
Salah satu sumber yang terlibat dalam rencana ini mengatakan, kapak perang Jepang dan AS ini akan melakukan latihan bersama di perairan itu, termasuk latihan koordinasi dan pendaratan helikopter pada masing-masing kapal.
Latihan militer ini merupakan perluasan dari kerja sama antar angkatan laut AS, Jepang, dan Korea Selatan. Bulan lalu, ketiga negara juga melakukan latihan gabungan guna meningkatkan kemampuan mendeteksi dan melacak rudal Korut.
Hingga kini, pasukan pertahanan Jepang masih enggan mengomentari laporan tersebut.
Pengerahan angkatan laut Jepang dan AS ini dilakukan menysusul semakin panasnya situasi di Semenanjung Korea.
Korut terus menjadi sorotan setelah pada Tahun Baru lalu, pemimpin tertinggi mereka, Kim Jong-un, memerintahkan penguatan program rudal balistik antar benua (ICBM) negaranya.
Sepanjang tahun ini, Korut pun sudah meluncurkan beberapa uji coba rudalnya, dua di antaranya mencapai perairan di dekat wilayah Jepang.
Yang terbaru, Korut kembali menguji coba sistem rudalnya pada pekan lalu.
Washington juga telah meminta China, sekutu dekat Pyongyang, untuk berkontribusi menekan tetangganya itu supaya menghentikan ambisi program rudal dan senjata nuklirnya.
Trump bahkan menegaskan negaranya siap bertindak secara unilateral untuk menghadapi Korut meski tanpa bantuan China.
Melalui sambungan telepon, Presiden China Xi Jinping akhirnya mendesak Trump untuk mengutamakan cara damai dalam menghadapi Korut.
"China berkomitmen pada upaya denuklirisasi di Semenanjung Korea, menjaga perdamaian, dan stabilitas di kawasan. Kami mendukung penyelesaian masalah melalui cara damai," kata Xi, seperti dikutip
The Guardian.
Surat kabar pemerintah China memperingatkan bahwa situasi di Semenanjung Korea kini berada pada rentan terhadap perang. Editorial
Global Times juga memperingatkan Korut untuk berhenti meluncurkan uji coba rudalnya demi keamanannya sendiri.