Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang pejabat suku Kurdi mengatakan, sejak pasukan Irak berhasil merebut kembali Sinjar dari kekuasaan ISIS pada 2015 silam, pihak berwenang telah menemukan 1.300 hingga 1.500 jenazah kaum minoritas Yazidi di dekat wilayah tersebut.
Yazidi merupakan etnis keagamaan yang menganut kepercayaan kuno dan dianggap kafir oleh ISIS. Kelompok teror ini memandang Yazidi dan Syiah sebagai orang murtad yang harus dibasmi.
Ini pertama kalinya pejabat berwenang memperkirakan jumlah jasad Yazidi yang menjadi korban kebrutalan ISIS dan kerap ditemukan di kuburan massal di sekitar kota di bagian utara Irak tersebut.
"Jarak antara kuburan massal yang satu dan lainnya berjarak lima sampai 10 kilometer," tutur juru bicara Komite Tinggi Yazidi Kurdi, Hussein Hassoun, pada Selasa pekan lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekitar 35 kuburan massal dan 100 kuburan individu telah digali. Hassoun mengatakan, kuburan massal yang paling baru ditemukan terletak di wilayah Hardan, masih bagian dari Sinjar.
Dia berujar, sebagian besar jasad tersebut dalam kondisi sulit teridentifikasi karena saling tercampur, membuat pihak berwenang hanya bisa memberikan perkiraan jumlah korban tewas yang telah ditemukan saat ini.
Berdasarkan informasi intelijen yang diperoleh Hassoun, jumlah korban beretnis Yazidi ini masih bisa merangkak naik.
Sebab, ia menuturkan, masih ada setidaknya 12 kuburan massal yang diduga terletak di desa Kocho dan saat ini masih dikuasai ISIS.
Desa Kocho merupakan salah satu desa yang dianggap PBB memiliki situs kuburan massal terbesar.
Diberitakan
CNN, juru bicara kementerian martir di Kurdistan, Fouad Othman, mengatakan petugas baru bisa mengevakuasi sekitar 65 jenazah karena sumber daya yang terbatas, khususnya dana.
Anggaran yang terbatas dilaporkan menyulitkan para pejabat ini untuk melakukan tes DNA guna mengidentifikasi jenazah korban dengan anggota keluarga yang masih mencari sanak saudara mereka.
Ketika ISIS menguasai Sinjar pada 2014 lalu, kelompok teroris pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi itu kerap menggusur, memperbudak, bahkan membunuh ribuan kaum Yazidi.
Laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyimpulkan ISIS telah melakukan genosida terhadap kaum Yazidi.
Pejabat suku Kurdi meyakini akan ada lebih banyak kuburan massal yang ditemukan seiring dengan semakin luasnya bagian kota yang dibebaskan dari para militan.
Hingga kini, koalisi internasional yang dipimpin Amerika Serikat terus menggencarkan perang melawan ISIS baik di Suriah maupun Irak.
ISIS dilaporkan mulai kehilangan wilayah kekuasaannya sejak Oktober lalu, ketika pasukan Irak yang dibantu koalisi AS meluncurkan operasi besar-besaran merebut Kota Mosul, wilayah terpenting ISIS di Irak.
Militer Irak menuturkan, saat ini ISIS hanya menguasai kurang dari 7 persen wilayahnya.
Meskipun begitu ISIS masih menguasai sejumlah kota di Irak seperti Qaim, Hawija, dan Tal Afar, serta Raqqa di Suriah.
Di awal kehadiran ISIS sekitar tahun 2014, ISIS memgang sekitar 40 persen wilayah Irak.