Jakarta, CNN Indonesia -- Kedatangan Ivanka Trump, putri Presiden Amerika Serikat Donald Trump, di Jerman pada Selasa (25/4) disebut bisa menjadi awal dari hubungan mesra kedua negara. Kunjungan Ivanka dalam rangka menghadiri KTT G-20 dan juga berdasarkan undangan langsung dari Kanselir Jerman Angela Merkel.
Ivanka tiba hanya beberapa pekan setelah kejadian tak mengenakkan yang dialami Merkel ketika berkunjung ke Amerika Serikat, pertengahan Maret lalu.
Saat itu, Presiden Trump enggan menjabat tangan Merkel di ruang Oval, Gedung Putih. Trump, tanpa menoleh ke arah Merkel, mengabaikan permintaan wartawan yang ingin keduanya bersalaman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan kunjungan Ivanka ini, Trump tampaknya ingin menghapus insiden tak mengenakkan tersebut.
CNN dalam laporannya juga menyebut kunjungan Ivanka mengisyaratkan pandangan AS mengenai pentingnya menjaga kesolidan hubungan dengan Jerman setelah sempat mengalami masa yang kurang menjanjikan di awal pemerintahan Trump.
Ini merupakan kunjungan resmi pertama bagi Ivanka. Ayahnya bahkan belum sekalipun melakukan kunjungan luar negeri sejak menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat.
Tiba di Jerman, Ivanka langsung melakukan rangkaian kegiatan. Dia mengawalinya dengan menyambangi Kedutaan Besar AS untuk bertemu dengan staf kedutaan dan keluarga mereka.
Ivanka kemudian berpartisipasi dalam diskusi panel tentang pemberdayaan dan kewirausahaan perempuan di W-20, sebuah pertemuan puncak negara-negara G-20 yang bertujuan untuk mempromosikan partisipasi dan kesetaraan pekerja perempuan.
Dalam panel itu, Ivanka menjadi salah satu dari delapan pembicara yang di antaranya termasuk Merkel, Ratu Maxima dari Belanda, dan Direktur Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde.
Ditanya tentang perannya dalam pemerintahan ayahnya, Ivanka mengakui masih merasa asing. "Saya masih menyesuaikan dengan peran ini karena ini hal yang baru buat saya," kata Ivanka.
"Saya mendengarkan, saya terus belajar, saya mendefinisikan cara-cara yang menurut saya bisa memberikan dampak," imbuhnya.
Ada kejadian menarik ketika Ivanka ditanya mengenai komitmen ayahnya terkait dengan pemberdayaan perempuan. Di masa lalu, Trump memang dikenal sosok kontroversial terkait isu perempuan.
Pertanyaan tersebut dijawab Ivanka dengan tenang meski dirinya sempat mendapat sorakan ketika menggambarkan ayahnya sebagai sosok pembela wanita.
"Saya tahu dari pengalaman pribadi, dan saya kira ribuan wanita yang pernah bekerja bersama dan untuk ayah saya selama puluhan tahun, merupakan bukti dari keyakinannya yang kuat terhadap potensi wanita dan kemampuan mereka untuk bekerja seperti pria," jelas Ivanka.
Usai berbicara di panel tersebut Ivanka berkunjung ke Siemens Technik Akademie. Pada malam harinya Ivanka dijadwalkan menghadiri santap malam W-20 bersama Merkel.
Ivanka juga menyempatkan diri memberikan penghormatan di Tugu Peringatan Orang-orang Yahudi yang Dibunuh di Eropa.
Suami Ivanka, Jared Kushner, adalah cucu korban Holocaust. Ivanka diketahui beralih ke Yudaisme pada tahun 2009.
Penerimaan JermanKunjungan Ivanka Trump menjadi salah satu berita utama di Berlin. Sosoknya ditampilkan di halaman depan sejumlah surat kabar.
Harian
Berliner Zeitung pada Senin memajang sosok Ivanka di halaman depan dengan judul "First Flüsterin" atau Pembisik Utama.
Ivanka Trump memang dikenal sangat dekat dengan ayahnya. Dia disebut-sebut sebagai anak yang paling dipercaya oleh Trump dan menjadi penasehat yang paling penting.
"Akankah dia (Ivanka) mampu mengarahkan ayahnya ke sisi moderat? Atau dia akan menjadi kaki tangan setia ayahnya?" demikian penggalan tulisan dalam artikel Berliner Zeitung.