Macron: Le Pen Tebar Kebencian, Lemahkan Ekonomi

CNN Indonesia
Rabu, 26 Apr 2017 09:10 WIB
Kandidat independen presiden Perancis Emmanuel Macron menuding rivalnya, Marine Le Pen, menebar kebencian dan bakal melemahkan ekonomi.
Capres Perancis Emmanuel Macron menyebut rivalnya, Marine Le Pen, mempromosikan kebencian. (REUTERS/Martin Bureau)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kandidat presiden Perancis Emmanuel Macron menuding rivalnya yang berhaluan ekstrem kanan Marine Le Pen menebar kebencian dan isolasi dengan kebijakan yang akan menghhancurkan perekonomian.

"Le Pen menawarkan proyek yang akan berujung pada isolasi, penutupan perbatasan, kebencian satu sama lain, benccana ekonomi dan pelemahan kelas pekerja," kata Macron kepada TF1, dikutip Reuters, Selasa (26/4).

Macron, tokoh moderat independen yang akan menghadapi Le Pen dalam pemilihan umum putaran kedua 7 Mei nanti, mengatakan dirinya tidak akan mengubah pandangannya untuk merebut dukungan dua partai utama Perancis dari sayap kanan dan kiri.

Kandidat dari partai-partai besar itu kalah dalam putaran pertama, akhir pekan lalu.

Hasil survei menunjukkan Macron yang lebih bersahabat dengan pengusaha dan tidak pernah dipilih rakyat untuk memegang jabatan tertentu akan menang telak 60 persen setelah kedua partai utama berjanji akan mendukungnya ketimbang Le Pen.

Walau demikian, Le Pen pun terus menyerang. Dia menyebut Macron lemah di mata terorisme Islamis, penerus Presiden Francois Hollande dan bagian dari elite.

Sementara survei Harris yang dipublikasikan Selasa malam menunjukkan 60 persen warga Perancis meyakini Le Pen memulai kampanye dengan lebih baik ketimbang Macron. Mereka menilai perayaan Macron di restoran setelah memenangi putaran pertama adalah tindakan yang arogan.

Memanfaatkan momentum ini, Le Pen mencoba untuk menjauhkan diri dari partainya. Dia mengatakan bahwa dirinya bukan kandidat dari Partai Front Nasional yang selama ini dia pimpin.

Le Pen mengaku hanya mendapat dukungan partai dan dirinya adalah "kandidat rakyat" yang bertarung melawan "kandidat oligarki."

"Lawan saya hanya melihat kota-kota besar," ujarnya. "Pemilu belum usai, ologariki telah memasang Emmanuel Macron di kursi presiden. Masyarakat akan mendapatkan banyak kejutan."



ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER