Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan akan segera menelepon Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Dia juga mengharap Taiwan dan China bisa memiliki hubungan yang berbeda.
“Kami punya kesempatan untuk berkomunikasi secara langsung dengan pemerintah AS,” ujar Tsai dalam wawancara eksklusif dengan Reuters, Kamis (27/4).
Tsai tidak menyebut detail komunikasinya dengan Trump, namun dia mengatakan bahasan telepon itu bergantung pada situasi dan kebutuhan, serta ‘pertimbangan AS terkait isu regional’.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di lain pihak, Tsai juga menekankan bahwa Presiden China Xi Jinping harus bisa menentukan ikut menjaga perdamaian di kawasan. Hal itu berkaitan dengan suasana yang terus memanas di Semenanjung Korea.
“China harus bertanggung jawab,” kata Tsai.
“Saya harap Xi Jinping, sebagai pemimpin negara besar bisa menunjukkan fleksibilitas juga menggunakan sudut pandang berbeda dalam menangani masalah di Semenanjung Korea.”
Adapun, saat ini, AS masih menjadi sekutu terbesar Taiwan sekaligus penyalur senjata bagi negara tersebut. Tsai juga menyebutkan bahwa Taiwan akan membeli pesawat tempur F-35 dari AS untuk menambah kekuatan militer negaranya.
Di sisi lain, China mengklaim Taiwan masih berada dalam kebijakan ‘Satu China’ kendati Taiwan, yang merdeka sejak 1949, tidak ingin kembali diperintah oleh China. Beijing juga tidak pernah menarik pasukannya dari Taiwan.