Korsel Tolak Bayar Sistem Anti-Rudal AS

CNN Indonesia
Jumat, 28 Apr 2017 12:30 WIB
Korea Selatan menolak membayar sistem pertahanan anti-rudal Amerika Serikat (THAAD) yang akan dikerahkan di negaranya untuk membendung ancaman dari Korea Utara.
Dalam perjanjian pengerahaan THAAD sebelumnya, AS tak berniat menjual sistem itu ke Korsel. (USFK/Yonhap via Reuters)
Jakarta, CNN Indonesia -- Korea Selatan menolak membayar sistem pertahanan anti-rudal Amerika Serikat, THAAD, yang akan dikerahkan di negaranya untuk membendung ancaman dari Korea Utara.

"Tak ada perubahan dalam sikap Korea Selatan dan Amerika Serikat bahwa pemerintahan kami menyediakan lahan dan mendukung fasilitas dan AS menanggung dana pengerahan, operasi, dan perawatan THAAD," demikian bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Korsel.

Pernyataan ini dirilis tak lama setelah Presiden AS, Donald Trump, mengatakan kepada Reuters bahwa ia akan meminta Korsel untuk membayar biaya pengerahan THAAD yang sebagian perangkatnya kini sudah tiba.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya memberi informasi kepada Korsel bahwa akan tepat bila mereka membayar. Ini merupakan sistem bernilai satu miliar dolar. Ini fenomenal, dapat menembak rudal di udara," ucap Trump dalam wawancara khusus pada Kamis (27/4) tersebut.

Namun, seorang mantan pejabat Kementerian Luar Negeri AS mengatakan, dalam perjanjian pengerahaan THAAD sebelumnya, negaranya tak berniat menjual sistem itu ke Korsel.

"Kami ingin mempertahankan THAAD di gudang senjata kami, bersama dengan semua sistem senjata AS yang dikerahkan di Semenanjung Korea. Semuanya milik kami. Kami akan mempertahankannya. Kami memiliki hak untuk menariknya," katanya.

Senada dengan pejabat anonim tersebut, Kim Ki-jung, penasihat kebijakan luar negeri dari calon presiden kuat Korsel, Moon Jae-in, mengatakan bahwa negaranya memang tidak pernah berniat membeli sistem tersebut.

"Walaupun kami membeli THAAD, pengoperasiannya akan tetap dikendalikan oleh AS. Jadi, membeli sistem itu merupakan pilihan mustahil. Itu yang kami bicarakan ketika kami mempertimbangkan pilihan itu," tutur Kim.

Moon sendiri sebelumnya menyatakan, ia meminta pengerahan THAAD ditunda. Ia ingin kabinet Korsel melakukan kajian ulang atas pengerahan THAAD yang ditentang oleh China ini.

Selama ini, China menentang pengerahan THAAD karena dianggap justru akan membuat Korut geram dan memicu ketegangan kawasan. Selain itu, China mencurigai sistem radar THAAD dapat mencapai wilayahnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER