Jakarta, CNN Indonesia -- Pasukan Perancis berhasil menangkap dan membunuh 20 orang jihadis di utara Mali, dimana seorang tentara Perancis dibunuh pada awal April lalu.
Pasukan antiteror Perancis itu menggelar Operasi Barkhane, guna menyapu bersih kelompok jihadis yang bergerilya di kawasan Sahel, di selatan Gurun Sahara.
“Sejak Sabtu, armada Barkhane telah melakukan operasi yang berhasil menangkap sekitar 20 jihadis di hutan Foulsare, dekat perbatasan Mali dan Burkina Faso,” ujar Juru Bicara Pasukan Keamanan Perancis Koloner Patrik Steiger, dilansir
AFP, Senin (1/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jet tempur Mirage Perancis mengebom beberapa depot senjata di hutan Foulsare, yang menjadi tempat perlindungan kelompok teroris bersenjata.
Operasi yang diluncurkan pada 2014 itu terdiri dari 4000 tentara yang disebarkan di lima negara, yakni Mauritania, Mali, Niger, Chad dan Burkina Faso.
Di Niger, pasukan Barkhane mengoperasikan empat jet tempur Mirage 2000 dan lima drone Reaper untuk mengumpulkan informasi intelijen.
Kawasan utara Mali jatuh ke tangan kelompok jihadis yang berhubungan dengan Al-Qaidah di 2012. Mereka membajak sebuah pemberontakan yang dilakukan suku etnis Tuareg, meskipun kemudian digulingkan oleh operasi militer pimpinan-Perancis pada Januari 2013.
Namun para jihadis terus berkeliaran di kawasan utara dan pusat, serta kerap melancarkan serangan terhadap warga sipil dan tentara, termasuk pasukan Prancis dan PBB masih ditempatkan di sana.