Jakarta, CNN Indonesia -- Pasukan militer AS mencatat serangan terhadap ISIS di Irak dan Suriah menewaskan sekitar 352 warga sipil sejak operasi dimulai tiga tahun lalu.
Angka tersebut diambil dari laporan bulanan Joint Task Force-Operation Inherent Resolve, pada Maret lalu.
Inherent Resolve merupakan upaya AS dalam menghadapi ISIS yang dibentuk sejak Agustus 2014.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami turut menyesal akan kehilangan nyawa sejumlah warga sipil akibat upaya Koalisi dalam menumpas ISIS di Irak dan Suriah, serta menunjukkan simpati yang mendalam untuk keluarga dan kerabat yang terkena dampak serangan ini," ungkap pernyataan resmi dari pasukan militer AS, seperti dilansir CNN, pada Senin (1/5).
Angka kematian 352 itu meningkat dari jumlah 229 pada akhir Februari.
Laporan terbaru mengkonfirmasi adanya penambahan 45 orang yang tewas sepanjang November hingga Maret, serta 80 warga sipil yang sebelumnya tidak terdata.
Pasukan militer AS juga mengungkapkan sedang melakukan kepastian data dari laporan 42 kematian warga sipil, termasuk yang terjadi di Mosul.
Jenderal Joseph Votel, dari US Central Command, pada saat dengar pendapat dengan kongres mengungkapkan serangan AS mestinya tidak menjatuhkan banyak korban warga sipil.
Grup monitoring seperti Airwars mencatat lebih banyak korban warga sipil dibanding data yang disuguhkan Pentagon.