Korut Kembali Tahan Satu Warga AS

CNN Indonesia
Senin, 08 Mei 2017 15:23 WIB
Korea Utara kembali menahan satu warga Amerika Serikat, Kim Hak Song, atas dugaan melakukan "tindakan permusuhan" pada Sabtu (6/5).
Ilustrasi. (Keith Allison/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Korea utara kembali menahan satu warga Amerika Serikat, Kim Hak Song, atas dugaan melakukan "tindakan permusuhan" pada Sabtu (6/5).

"Institusi terkait di Korut menahan warga negara Amerika, Kim Hak Song, pada 6 Mei di bawah hukum Korut sebagai ganjaran atas tindakan permusuhannya," demikian kutipan laporan kantor berita Korut, KCNA, Minggu (7/5).

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat pun langsung bergerak, bekerja sama dengan Kedutaan Besar Swedia di Pyongyang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Keselamatan warga AS merupakan salah satu prioritas kementerian. Ketika warga AS dilaporkan ditahan di Korut, kami langsung bekerja sama dengan Kedubes Swedia di Pyongyang," tulis Kemlu AS.

Sebagaimana dilansir Reuters, Kim Hak Song bekerja untuk Universitas Ilmu dan Teknologi Pyongyang (PUST). April lalu, seorang warga AS yang bekerja di institusi tersebut, Kim Sang Dok, juga ditahan atas tuduhan serupa.

PUST merupakan institusi pendidikan yang didirikan oleh kaum Kristen evangelik pada 2010. Beberapa kurikulum PUST dianggap tabu dalam keseharian di Korut, salah satunya tentang kapitalisme.

Namun hingga kini, belum ada penjelasan mengenai keterkaitan antara alasan penangkapan kedua warga AS ini dengan ideologi PUST. Sementara itu, PUST sendiri belum merilis komentar mengenai penangkapan ini.

Dengan ditangkapnya Kim Hak Song dan Kim Sang Dok, kini ada empat warga negara AS yang ditahan di Korut. Dua warga AS lainnya yang dibekuk di Korut adalah Otto Warmbier dan Kim Dong Chul.

Wambire ditahan pada Januari 2016 dan dijatuhi hukuman 15 tahun kerja paksa karena dituduh berupaya mencuri sebuah poster propaganda.

Dua bulan kemudian, Kim Dong Chul diganjar hukuman 10 tahun kerja paksa. Sejak dijatuhi hukuman, kedua orang itu tak pernah muncul di hadapan publik.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER