Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump memecat Direktur Biro Investigasi Federal (FBI) James Comey, Selasa (9/5) waktu setempat. Mengutip kantor berita
Reuters, Trump mengambil keputusan itu setelah mempertimbangkan rekomendasi Jaksa Agung Jeff Sessions.
"Sangat penting menemukan kepemimpinan baru untuk FBI yang dapat mengembalikan kepercayaan publik atas tugas penegakan hukum lembaga itu," ujar Trump kepada Comey melalui surat yang dipublikasikan White House.
Pada surat yang sama, Trump juga menyebut Comey tidak dapat memimpin FBI secara efektif. Juru bicara White House, Sean Spicer, menyebut seleksi direktur baru FBI akan segera dimulai.
Dalam setahun terakhir, Comey menjadi sosok kontraversial dalam sejumlah perihal. Partai Demokrat menuding Comey berperan pada kekalahan Hilary Clinton pada pemilihan presiden tahun lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tuduhan itu bermula dari penyelidikan FBI atas dugaan penggunaan server email pribadi oleh Hilary saat menjabat menteri luar negeri pada periode pertama pemerintahan Barack Obama. FBI kala itu menyebut tindakan Hilary dapat mengancam keamanan nasional.
Sempat menutup penyelidikan itu, Comey membuka investigasi baru atas kasus itu sebelas hari sebelum pemungutan suara Pilpres AS tahun 2016.
Maret lalu, Comey juga mempublikasikan investigasi FBI terhadap penyusupan Rusia pada pilpres 2016, terutama dugaan kolusi atas kemenangan Trump.
Saat memberikan testimoni kepada Kongres, Comey juga membantah tudingan Trump tentang penyadapan yang dilakukan Obama terhadapnya.
Comey ditunjuk menjadi Direktur FBI pada 2013. Sebelumnya, ia menjabat sebagai jaksa di Southern District of New York. Jika tak dipecat, Comey baru akan mengakhiri jabatannya di FBI pada 2023.