Putin Sebut Uji Coba Rudal Terbaru Korut Berbahaya

CNN Indonesia
Senin, 15 Mei 2017 18:10 WIB
Meski menganggap uji coba rudal terbaru Korut berbahaya, Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan dunia untuk berhenti mengintimidasi Pyongyang.
Meski menganggap uji coba rudal terbaru Korut berbahaya, Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan dunia untuk setop mengintimidasi Pyongyang dan cari solusi damai. (Foto: REUTERS/Alexei Nikolskyi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan dunia untuk berhenti mengintimidasi Korea Utara, meski dirinya tetap menganggap uji coba rudal Pyongyang yang terbaru adalah sebuah tindakan "berbahaya".

"Kami menentang penambahan anggota negara nuklir baru. Kami menganggap, [uji coba rudal Korut] kontraproduktif dan berbahaya," kata Putin, Senin (15/5).

"Tapi, kita harus berhenti mengintimidasi Korut dan menemukan solusi damai untuk masalah ini," ucapnya menambahkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komentar ini dilontarkan Putin menanggapi peluncuran peluru kendali jarak menengah-jauh Pyongyang pada Minggu (14/5).

Jarak tempuh rudal balistik tersebut nampaknya menjadi yang terpanjang sejauh ini dan dilakukan di dekat perairan Rusia.

Peluru kendali itu diluncurkan dari sebuah pangkalan militer di Kusong, barat laut Korut, menempuh jarak sejauh 700 kilometer sebelum jatuh di Laut Jepang.

Uji coba rudal Korut ini merupakan yang kedua dalam dua minggu terakhir, menambah ketegangan di kawasan Asia Timur, bahkan global.

Merespons provokasi Korut yang kian mengkhawatirkan ini, Amerika Serikat dan Jepang menyerukan pertemuan darurat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang rencananya digelar Selasa (16/5) besok.

"Tidak ada alasan yang membenarkan tindakan Korut ini. [Uji coba rudal] ini sangat dekat dengan wilayah Rusia. China tak bisa hanya mengandalkan dialog, ancaman ini nyata," tutur duta besar AS untuk PBB Nikki Haley.

Namun, Kementerian Pertahanan Rusia menuturkan, rudal itu mendarat sekitar 500 kilometer dari wilayahnya dan tidak menimbulkan ancaman bagi Negeri Beruang Merah itu.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER