Donald Trump Tiba di Saudi, Lawatan Kenegaraan Perdana

CNN Indonesia
Sabtu, 20 Mei 2017 18:10 WIB
Donald Trump mengunjungi Arab Saudi dalam lawatan perdananya ke luar negeri sejak Januari lalu. Bantahan bahwa ia anti-Islam?
Saudi menjadi perhentian pertama Trump dalam lawatannya ke Timur Tengah sejak resmi menjabat pada Januari lalu. (Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via Reuters)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump tiba di Arab Saudi pada Sabtu (10/5). Saudi menjadi perhentian pertama Trump dalam lawatannya ke Timur Tengah sejak resmi menjabat pada Januari lalu.

Saudi, yang merupakan sekutu dekat AS di kawasan itu, mengatakan bahwa kunjungan ini akan berujung pada beberapa kesepakatan politik dan ekonomi, juga kerja sama dalam perang melawan militan Islam.

Televisi Saudi menyiarkan gambar ketika pesawat kepresidenan AS, Air Force One, tiba di Riyadh.
Gedung Putih, sementara itu berharap kunjungan Trump akan mengalihkan perhatian publik dari beberapa kontroversi di dalam negeri AS, ke agenda luar negeri Trump. Trump saat ini tengah menjadi sorotan terkait pemecatan mantan direktur FBI terkait hubungan Trump dengan Rusia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saudi di lain pihak, disebut berharap Trump lebih kuat dari pendahulunya, Barack Obama. Obama dinilai terlalu lembek, terutama terkait Iran, yang menjadi rival Saudi.

Setelah Saudi, Trump akan mengunjungi Israel, lalu beralih ke Eropa menuju Belgia dan Italia.

Memilih tempat suci umat Islam sebagai destinasi perdananya, Trump bermaksud mengirim pesan menunjukkan keinginannya menghadapi masalah global, seperti memberangus kelompok militan ISIS, dengan memperkuat aliansi.
"Yang ingin dilakukan Trump adalah memecahkan masalah yang sama yang tengah dihadapi banyak pemimpin dunia Islam," kata seorang pejabat Gedung Putih awal Mei lalu.

"Kami pikir [pergi ke Saudi lebih dulu] sangat penting karena jelas selama ini orang-orang mencoba menilai Trump dengan cara-cara tertentu," ucapnya menambahkan.

Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir waktu itu juga menyebut kunjungan Presiden AS ke-45 nanti sebagai lawatan bersejarah, baik bagi hubungan bilateral kedua negara maupun hubungan Washington dengan negara Teluk Arab lainnya.

"Ini adalah pesan jelas dan kuat bahwa AS tidak memiliki niat buruk terhadap dunia Muslim. Ini juga menunjukkan bahwa Amerika tidak anti-Muslim," tutur Jubeir saat ditemu wartawan di Washington.

"Kunjungan ini juga menjadi pesan jelas bagi negara di dunia bahwa negara-negara Muslim dan AS bisa membentuk sebuah kemitraan. Ini akan mempererat kerja sama antara AS, negara Arab, dan negara Islam di seluruh dunia," kata Jubeir seperti dikutip Reuters.

[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER