Korut Kembali Uji Rudal Balistik, Semenanjung Korea Memanas

CNN Indonesia
Senin, 22 Mei 2017 05:07 WIB
Korea Utara melanjutkan program pengujian rudal balistik. Korsel dan sekutunya curiga Pyongyang sedang mengembangkan rudal balistik jarak jauh.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sedang menginspeksi roket balistik jarak jauh Hwasong-12 (Mars-12) dalam foto yang dirilis oleh kantor berita Korea Utara, Korean Central News Agency (KCNA). (Foto: KCNA via REUTERS)
Jakarta, CNN Indonesia -- Meski diprotes di sana-sini, Korea Utara bergeming. Mereka melanjutkan pengujian rudal balistiknya. Pyongyang telah meluncurkan rudal balistik keduanya pada Minggu (21/5) ke arah perairan di pantai timur negeri itu.

Seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (22/5), pihak Korea Utara telah mengkonfirmasi bahwa peluncuran itu berlangsung dengan sukses. Rudal ini disebut siap digunakan untuk aksi militer.

Kantor Berita Korean Central News Agency menyatakan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un yang menyaksikan peluncuran itu telah setuju untuk memakai sistem persenjataan itu dalam aksi militer.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari CNN, rudal itu terbang sejauh 500 kilometer dari area Pukchang di barat Korea Utara.Menteri Pertahanan Jepang Tomomi Inada mengatakan rudal menghantam perairan 350 kilometer dari pantai timur Korea Utara. Menurutnya, rudal itu tidak terbang lebih tinggi dari 1.000 kilometer.

Ketinggian adalah kunci pada pengujian rudal sepekan sebelumnya. Menurut analis, pengujian ini adalah yang paling sukses dalam program pengembangan rudal balistik yang bisa membawa hulu ledak nuklir.

Menurut keterangan pihak Korea Utara, pengujian pada 14 Mei lalu mencapai ketinggian 2.100 kilometer. Pengujian ini memberikan informasi penting untuk pengembangan kendaraan pembawa hulu ledak nuklir. Sekaligus menunjukkan bahwa rudal Korea Utara mampu menyerang Guam di teritori Amerika Serikat.

Pejabat Gedung Putih mengatakan proyektil dari pengujian teranyar menunjukkan bahwa rudal itu termasuk rudal balistik jarak menengah, sistem yang diuji Pyongyang pada Februari. Lokasi peluncuran rudal terbaru ini, kata Joseph Dempsey, peneliti di International Institute for Strategic Studies di London, sama dengan pengujian Februari.

Analis lain mengatakan, pengujian rudal Korea Utara kemungkinan akan menyajikan informasi yang dibutuhkan untuk makin dekat mengembangkan rudal balistik antarbenua, yang bisa mengancam daratan utama Amerika Serikat.
 
Pengujian rudal ini dilakukan tak lama setelah pelantikan Presiden Korea Selatan yang baru, Moon Jae-in. Presiden Jae-in sendiri menyerukan dialog dengan Pyongyang terkait isu nuklir.

Tapi pengujian rudal itu membikin pemerintah Korsel jengkel. “Provokasi berulang ini adalah tindakan sembrono dan tidak bertanggung jawab,” katanya. “Seperti menyiram air dingin pada harapan pemerintahan baru kami dan masyarakat internasional untuk pelucutan senjata nuklir dan perdamaian di Semenanjung Korea,” begitu penjelasan Kementerian Luar Negeri Korsel.

Sedang Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengutuk peluncuran rudal itu. “Tindakan provokasi Korea Utara yang dilakukan berulang-ulang itu sangat tidak bisa diterima,” ujarnya.

Korea Utara sendiri mengatakan pengujian rudal itu adalah reaksi atas ancaman dari Korea Selatan dan Jepang. Kantor Berita Korean Central News Agency mengatakan pengujian tanggal 14 Mei menunjukkan Korut memiliki kemampuan melakukan serangan balasan, kalau-kalau AS melakukan aksi militer untuk menghentikan program senjata nuklirnya.

Dan pengujian hari ini terjadi hanya beberapa hari setelah Angkatan Laut AS mengatakan kapal induk USS Ronald Reagan akan segera berlabuh di Semenanjung Korea, di mana kapal induk lain, USS Carl Vinson sedang beroperasi. Masing-masing kapal induk ini bisa mengangkut lebih dari 60 pesawat tempur, disertai dengan kapal pengiring yang dipersenjatai rudal penjelajah dan Tomahawk.

Vinson dan kapal pengiringnya baru saja menggelar latihan perang dengan Korea Selatan dan Jepang sejak tiba di Semenanjung Korea pada akhir April lalu.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER