Jakarta, CNN Indonesia -- Keduataan Besar Republik Indonesia di London, Inggris, mengonfirmasi ada tiga warga Indonesia yang berada di gedung Manchester Arena saat bom mengguncang pada Senin (22/5) malam.
Insiden itu terjadi sekitar pukul 22.30 waktu setempat, sesaat setelah konser penyanyi asal Amerika Serikat, Ariana Grande, berlangsung di gedung tersebut. Ledakan bom itu telah menelan 22 nyawa dan melukai 59 orang lainnya, termasuk anak-anak.
"Dari informasi sementara yang didapat dari Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Manchester, ada 3 WNI yang menyaksikan konser Senin malam itu. Ketiganya selamat dan sudah kembali ke tempat tinggal masing-masing," tutur pejabat kedutaan bidang Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI, Thomas Ardian Siregar, saat dihubungi pada Selasa (23/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Thomas mengatakan, saat ini KBRI terus berkoordinasi dengan aparat guna memantau perkembangan investigasi kepolisian.
KBRI London, ujarnya, telah menugaskan sejumlah stafnya menyisiri delapan rumah sakit dan beberapa hotel di Manchester yang menampung korban teror. KBRI mengimbau WNI di Inggris untuk menghindari wilayah di sekitar Manchester Arena untuk sementara waktu.
Hingga kini, pihak berwenang belum merilis identitas para korban. Sementara itu, polisi memastikan kejadian tersebut merupakan ulah teroris yang melakukan aksi bunuh diri sendiri atau
lone wolf."Belum ada [rilis informasi terkait identitas para korban]. Pihak berwenang masih melakukan penyelidikan. Kami masih tunggu informasi detailnya dari mereka," tutur Thomas.
Sementara itu, wakil ketua PPI Manchester, Arya Bhaswara, mengatakan ketiga pelajar asal Indonesia itu merupakan mahasiswa di University of Manchester.
"Sejauh ini saya bisa konfirmasi ada tiga pelajar asal Indonesia yang berada di tempat kejadian. Dua diantara mereka adalah mahasiswa sarjana. Sementara seorang lainnya merupakan mahasiswa pascasarjana," tutur Arya saat dikonfirmasi
CNNIndonesia.com, Selasa (23/5).
Meskipun begitu, baik Thomas maupun Arya belum bisa memberikan laporan mengenai jumlah WNI yang berada di lokasi saat teror berlangsung secara pasti. Sebab, otoritas berwenang masih melakukan penyelidikan dan mengidentifikasi para korban.
Manchester Arena merupakan venue dalam ruangan terbesar di Eropa yang dibuka pada 1995. Gedung tersebut kerap dipakai untuk gelaran konser musik besar berskala internasional.
Sekitar 21 ribu orang dilaporkan berada di arena tersebut saat konser Ariana Grande digelar, yang kebanyakan merupakan anak-anak dan remaja.