AS Bertanggung Jawab atas Kebocoran Data soal Teror Inggris

CNN Indonesia
Jumat, 26 Mei 2017 20:55 WIB
Menlu AS mengakui, negaranya bertanggung jawab atas kebocoran intelijen dalam penyelidikan serangan bom di Manchester yang menewaskan 22 orang pada Senin lalu.
Pernyataan ini dilontarkan oleh Tillerson setelah Inggris menangguhkan kerja sama berbagi informasi intelijen dengan AS karena sejumlah data mengenai penyelidikan yang diklaim oleh ISIS itu bocor ke media. (Reuters/Yuri Gripas/File Photo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Rex Tillerson, mengakui bahwa negaranya bertanggung jawab atas kebocoran informasi intelijen dalam penyelidikan serangan bom di Manchester yang menewaskan 22 orang pada Senin lalu.

"Kami bertanggung jawab penuh dan kami sangat menyesal itu semua terjadi. Kami mengutuk karena informasi itu tersebar dengan cara yang tidak layak," ujar Tillerson, sebagaimana dikutip Reuters, Jumat (26/5).

Pernyataan ini dilontarkan oleh Tillerson setelah Inggris menangguhkan kerja sama berbagi informasi intelijen dengan AS karena sejumlah data mengenai penyelidikan yang diklaim oleh ISIS itu bocor ke media.
Tillerson berharap, kedua negara justru dapat bekerja sama lebih erat agar kebocoran data intelijen tak lagi terjadi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga saat ini, proses penyelidikan masih terus dilakukan. Kepolisian sudah mengantongi sejumlah data mengenai pelaku bom bunuh diri yang beraksi dalam konser Ariana Grande pada Senin lalu tersebut.

Menteri Dalam Negeri Inggris, Amber Rudd, mengonfirmasi bahwa pelaku bernama Salman Abedi, seorang warga keturunan Libya.

Akibat teror ini, pemerintah meningkatkan keamanan nasional hingga ke level kritis, yang berarti serangan bisa terjadi kembali.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER