Jakarta, CNN Indonesia -- Tokoh dan warga lintas agama berbuka puasa bersama untuk menyambut bulan Ramadan di Westminster Academy, London, Inggris.
Kegiatan ini bertujuan membangun dialog antar penganut agama dan kepercayaan seperti Sikh, Yahudi, Hindu, Kristen, Katolik dan lainnya, menyusul serangan teror di Manchester beberapa pekan lalu.
“Mereka mungkin tidak paham soal kepercayaan Muslim tapi ini menyatukan mereka untuk menikmati buka puasa bersama,” kata Ketua kelompok lintas agama Faith Forum for London Jasvir Singh, Rabu (30/5) waktu setempat.
Acara yang diprakarsai bersama dengan gerakan The Great Get Together ini dimulai dengan lantunan lagu bertemakan salam dari dua musisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Sejumlah tokoh dan warga lintas agama melakukan buka puasa bersama di Westminster Academy, London, Inggris.(Foto: CNN Indonesia/Aghnia Adzkia) |
Selanjutnya, peserta menikmati sejumlah sajian khas Timur Tengah seperti nasi briyani, domba bakar, ayam bakar, salad dan panganan ringan seperti baklava, kurma dan anggur.
Seorang warga Indonesia yang tinggal di London, Hana Fitriani, sengaja menyempatkan waktu untuk menghadiri acara tersebut.
"Ini pengalaman baru karena biasanya kalau di Indonesia buka puasa itu sesama muslim tapi kalau ini dari berbagai keyakinan berbeda,” ujarnya.
"Pesan yang disampaikan itu toleransi dan Islam mengajarkan kedamaian," ujar Hana yang akan bersekolah di University of Southampton pada September nanti.
Selain buka bersama, peserta juga mengheningkan cipta untuk korban serangan bom di Manchester.
Singh, yang juga penganut Sikh, berharap serangan tersebut tak menyurutkan semangat persatuan antar agama dan menunjukkan solidaritas.
"Malam ini kami juga membaca surat untuk warga Manchester yang ditandatangani 99 tokoh agama di seluruh Inggris dari semua agama yang menjelaskan tentang pentingnya komunitas agama untuk mengingat apa yang telah terjadi dan berbagi solidaritas," katanya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, 22 orang meninggal dan setidaknya 59 terluka akibat bom bunuh diri di konser penyanyi asal Amerika Serikat Ariana Grande, yang berlangsung di Manchester Arena, 22 Mei silam. Seorang terduga aktor serangan adalah Salman Abedi (22). Kelompok militan ISIS mengklaim bertanggungjawab atas aksi teror tersebut.