Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Yaman yang diakui internasional ikut memutus hubungan dengan Qatar karena bekerja sama dengan musuh-musuhnya di gerakan Houthi yang terafiliasi dengan Iran.
"Praktik Qatar berhubungan dengan milisi kudeta (Houthi) dan mendukung kelompok ekstremis menjadi semakin jelas," kata pemerintah dalam pernyataan di kantor berita Saba yang dikutip
Reuters, Senin (5/6).
Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab dan Bahrain telah lebih dulu memutus hubungan dengan Qatar dengan alasan negara tersebut mendukung terorisme, termasuk ISIS, Al-Qaidah dan Ikhwanul Muslimin yang merupakan gerakan Islam tertua di dunia.
Keempat negara Teluk itu mengumumkan penutupan jalur transportasi dengan Qatar dan memberi waktu warga negara tersebut untuk pulang ke tanah airnya dalam waktu dua pekan. Qatar juga dikeluarkan dari koalisi yang dipimpin Saudi dalam perang di Yaman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Langkah-langkah ini lebih keras dibanding perselisihan delapan bulan yang sempat terjadi 2014 lalu, ketika Arab Saudi, Bahrain dan Uni Emirat Arab menarik duta besarnya dari Doha. Saat itu, hubungan transportasi masih dipertahankan dan warga Qatar tidak diusir.
Dalam pernyataan yang sama, pemerintah Yaman juga menyatakan dukungannya terhadap keputusan untuk mengeluarkan Qatar dari koalisi Saudi yang sudah bertempur untuk mengusir Houthi dari Sanaa selama lebih dari dua tahun.
Sementara itu, pemerintah Qatar mengaku tengah dihadapkan pada kampanye kebohongan. "Kampanye penghasutan ini didasari kebohongan yang telah mencapai tingkat rekayasa penuh."
Dengan langkah terkoordinasi ini, permasalahan soal dukungan Qatar terhadap Ikhwanul Muslimin menjadi semakin keruh dan Doha bahkan kian dituding mendukung agenda Iran yang merupakan rival utama kawasan.
Namun, Qatar menyatakan tetap berkomitmen pada Dewan Kerja Sama Teluk, menghormati kedaulatan negara-negara lain dan tidak ikut campur dalam urusan negara-negara tersebut.
Keputusan empat negara untuk bercerai dari Qatar diambil tak lama setelah pernyataan keras Presiden AS Donald Trump terhadap Iran dan dorongannya untuk melawan terorisme saat berkunjung ke Arab Saudi.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Rex Tillerson menyebut keputusan Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab dan Bahrain untuk memutus hubungan dengan Qatar tidak akan berpengaruh banyak pada upaya melawan kelompok teror ISIS.