Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengungkapkan kesedihannya atas sengketa yang terjadi antara Negara Arab dan Qatar, serta meminta negara-negara di kawasan Teluk itu untuk melakukan dialog guna menyelesaikannya.
“Kami melihat stabilitas di kawasan Teluk sebagai kesatuan dan solidaritas bagi kami,” kata Cavusoglu dalam sebuah konferensi pers, Senin (5/6) waktu setempat.
Cavusoglu menambahkan, Turki menyadari negara-negara dalam satu kawasan bisa jadi memiliki masalah dan “dialog harus menjadi solusi guna menyelesaikan masalah itu secara damai.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami sangat sedih dengan kondisi yang ada sekarang dan akan mendukung kembalinya persatuan,” ujar Cavusoglu, menambahkan.
Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab dan Bahrain memutuskan hubungan dengan Qatar pada Senin, dan menuding Doha mendukung "terorisme" yang memicu keretakan terburuk di antara beberapa negara terkuat di dunia Arab tersebut.
Kementerian Luar Negeri Turki menyatakan kesetiakawanan kawasan diperlukan lebih daripada sebelumnya dalam masa ketidakpastian dan kemelut mendalam di berbagai negara di kawasan tersebut.
"Turki siap melakukan apa pun dibutuhkan untuk menemukan penyelesaian dalam waktu singkat sengketa di kawasan tersebut," tegas Cavusoglu, seperti dilaporkan
Reuters.Selain Turki, negara lain yang juga menyerukan adanya perundingan adalah Iran dan Rusia.
"Solusi untuk perbedaan antara negara-negara di kawasan, termasuk masalah terkini antara Qatar dan tiga negara tetangganya, hanya bisa dicapai melalui metode politis dan damai dan dialog," kata juru bicara Bahram Ghasemi dalam pernyataan di situs resmi yang dikutip
AFP.Sementara Rusia menyatakan situasi "stabil dan damai" adalah kepentingan Rusia di Teluk Arab.
Moskow juga berharap masalah diplomatik terkini di Teluk tidak akan memengaruhi "tekad dan ketetapan bersama" dalam upaya memerangi "terorisme internasional," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, dikutip
Reuters.