Jakarta, CNN Indonesia -- Mengomentari keputusan sejumlah negara untuk memutus hubungan diplomatik dengan Qatar, Kremlin menyatakan situasi "stabil dan damai" adalah kepentingan Rusia di Teluk Arab.
Moskow juga berharap masalah diplomatik terkini di Teluk tidak akan memengaruhi "tekad dan ketetapan bersama" dalam upaya memerangi "terorisme internasional," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, dikutip
Reuters, Senin (5/6).
Negara-negara yang pertama memutus hubungan dengan Qatar adalah Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir. Langkah itu kemudian diikuti oleh Yaman, Libya dan Maladewa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semua negara itu menyebut dukungan Qatar terhadap kelompok terorisme sebagai alasan mengambil langkah tersebut. Doha pun menampik dengan keras tudingan tersebut.
Langkah ini membuat permasalahan soal dukungan Qatar terhadap Ikhwanul Muslimin menjadi semakin keruh dan Doha bahkan kian dituding mendukung agenda Iran yang merupakan rival utama kawasan.
Ketiga negara Teluk mengumumkan penutupan jalur transportasi dengan Qatar dan memberi waktu warga negara tersebut untuk pulang ke tanah airnya dalam waktu dua pekan. Qatar juga dikeluarkan dari koalisi yang dipimpin Saudi dalam perang di Yaman.
Langkah-langkah ini lebih keras dibanding perselisihan delapan bulan yang sempat terjadi 2014 lalu, ketika Arab Saudi, Bahrain dan Uni Emirat Arab menarik duta besarnya dari Doha. Saat itu, hubungan transportasi masih dipertahankan dan warga Qatar tidak diusir.
Di sisi lain, Qatar menyatakan tetap berkomitmen pada Dewan Kerja Sama Teluk, menghormati kedaulatan negara-negara lain dan tidak ikut campur dalam urusan negara-negara tersebut.
Keputusan empat negara untuk bercerai dari Qatar diambil tak lama setelah pernyataan keras Presiden AS Donald Trump terhadap Iran dan dorongannya untuk melawan terorisme saat berkunjung ke Arab Saudi.
Namun, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Rex Tillerson menyebut keputusan Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab dan Bahrain untuk memutus hubungan dengan Qatar tidak akan berpengaruh banyak pada upaya melawan kelompok teror ISIS.