Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Inggris telah menangkap seorang pria di Bandara Heathrow, yang diduga terkait dengan aksi bom bunuh diri di Manchester Arena, Mei lalu.
“Pria berusia 38 tahun telah ditangkap terkait dengan aksi terorisme,” kata Kepolisian Manchaster dalam pernyataan resmi, Rabu (7/6).
“Penangkapan itu telah direncanakan dan tidak ada ancaman terhadap bandara,” ujar kepolisian, menambahkan, dikutip
AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun demikian, polisi tidak mengonfirmasi detail mengenai penangkapan tersebut ataupun memberi informasi lebih lanjut mengenai identitas sang pria dan peranannya dalam aksi teror usai konser Ariana Grande itu.
Adapun, pelaku bom bunuh diri adalah seorang militan ISIS bernama Salman Abedi. Insiden itu menewaskan 22 orang, banyak diantaranya yang masih berusia anak-anak dan remaja, serta melukai ratusan lainnya.
Total sebanyak 19 orang ditahan oleh Kepolisian Inggris terkait insiden tersebut, namun 12 diantaranya telah dibebaskan.
Sementara ayah dan saudara Abedi di Libya, kini dalam pengawasan.
Di sisi lain, Kepolisian Manchester masih berusaha mencari tahu rencana besar pelaku dan pada Selasa, merilis gambar sebuah tas yang menurut tim forensik merupakan “bukti penting”. Mereka juga merilis foto sebuah mobil putih yang diyakini kepolisian digunakan Abedi sebagai tempat penyimpanan alat-alat untuk membuat bom.
“Meskipun kami membuat kemajuan signifikan dalam mengungkap kasus ini, kami masih butuh bantuan untuk membangun gambaran tentang apa yang menyebabkan kekejaman ini," kata polisi, meminta siapa pun yang mengenali mobil atau tas tersebut untuk memberikan informasi.
Sebelumnya, Kepolisian Manchaster telah menerbitkan gambar dari kamera CCTV yang memperlihatkan Abedi membawa koper berwarna biru, untuk membantu publik mengingat hal-hal kecil yang terlewatkan saat peristiwa itu terjadi.
Bom bunuh diri di Manchester merupakan serangan teror Inggris paling mematikan dalam 10 tahun terakhir. Pemerintah pun langsung meningkatkan keamanan ke level kritis, namun kemudian diturunkan dalam beberapa pekan.
Di sisi lain, penurunan keamanan itu digunakan para militan ISIS lainnya untuk melakukan serangan baru di London Bridge dan Borough Market pada Sabtu (3/6) yang menyebabkan 8 orang tewas dan 48 lainnya terluka. Sementara tiga pelaku langsung ditembak mati oleh polisi.