Belum Pulang, WNI yang Dinikahi Militan ISIS Masih Diperiksa

CNN Indonesia
Kamis, 20 Jul 2017 19:09 WIB
Perempuan asal Indonesia yang dinikahi militan ISIS di Turki hingga kini masih belum bisa dipulangkan karena masih diperiksa otoritas setempat.
Ilustrasi ISIS. (CNN Indonesia/Laudy Gracivia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Luar Negeri menyatakan pemerintah masih berupaya memulangkan seorang perempuan warga negara Indonesia berusia 15 tahun yang diduga dijual orang tuanya dan dinikahi militan ISIS di Adana, Turki.

“Kami terus upayakan proses pemulangan sesuai keinginan yang bersangkutan. Namun, masih ada beberapa proses pemeriksaan yang sedang dilakukan,” Juru Bicara Arrmanatha Nasir di Gedung Kemlu RI, Jakarta, Kamis (20/7).

Kabar ini mencuat setelah media Turki melaporkan seorang perempuan ditemukan aparat dalam sebuah penggerebekan di rumah seorang militan ISIS berusia 36 tahun di Adana.
Berita tersebut dikonfirmasi oleh Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI, Lalu Iqbal Muhammad, pada Jumat pekan lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iqbal mengonfirmasi bahwa WNI itu memang telah dinikahi oleh seorang warga Turki, namun tak bisa memastikan lebih lanjut identitas pria yang dimaksud.

“Dia sudah dinikahkan. Diindikasikan, suaminya ada di bawah pantauan aparat Turki, tapi saya tidak bisa mengonfirmasi apakah dia militan ISIS. Dia dinikahkan di bawah tangan,” tutur Iqbal.

Perempuan ini dilaporkan pergi ke Turki bersama kedua orang tuanya dengan maksud menyeberang ke Suriah. Namun, upaya tersebut gagal dan orang tuanya lebih dulu dideportasi ke Indonesia pada akhir Januari lalu.
Kini WNI tersebut ditempatkan di panti sosial di Adana dan KBRI Ankara sudah berhasil mendapatkan akses kekonsuleran untuk menemui perempuan itu.

“Pada 18 Juli kemarin tim KBRI sudah bertemu dengan yang bersangkutan di Adana. Dari kondisi yang dilaporkan dokter, perempuan itu dalam keadaan baik dan tidak sedang hamil,” tutur Arrmanatha yang membantah sejumlah kabar bahwa perempuan itu tengah mengandung.

Arrmanatha juga menuturkan, KBRI Ankara sudah bertemu kepala wilayah Adana dan terus berkoordinasi dengan otoritas terkait setempat.

“Dengan harapan tentu saja proses pemulangannya bisa dipercepat,” katanya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER