Jakarta, CNN Indonesia -- Perundingan militer yang diajukan Korea Selatan untuk meredakan ketegangan dengan Korea Utara tidak terlaksana karena Pyongyang tidak menanggapi. Namun, itu tak berarti harapan dialog sudah sirna.
Analis dari Korean Insitute for National Unifications, Cho Han-bum, mengatakan masih ada kemungkinan Pyongyang bakal merespons upaya perdamaian itu.
"Korea Utara kerap membutuhkan waktu yang cukup lama sebelum merespons tawaran dialog dari Seoul, untuk menjawab dengan tawaran tandingan," kata Cho sebagaimana dikutip
AFP, Jumat (21/7).
Sedianya, pembicaraan itu direncanakan untuk digelar hari ini. Korea Utara tidak bersuara menanggapi tawaran dari Presiden Moon Jae-in yang berharap bisa menghindari aktivitas permusuhan di perbatasan lewat dialog.
Moon menjabat pada Mei lalu dengan sumpah membawa Korea Utara ke meja perundingan sekaligus menekan program nuklir dan peluru kendali negara terisolasi itu.
Tawaran pembicaraan dilontarkan Seoul setelah Korea Utara menyatakan telah melakukan uji coba pertama rudal balistik antarnegara pada 4 Juli. Selain itu, mereka juga mengklaim sudah bisa memasangkan hulu ledak nuklir di rudal tersebut.
Korea Selatan menawarkan pembicaraan itu untuk membahas cara mengakhiri aktivitas permusuhan di perbatasan yang memicu ketegangan.
Tidak ada definisi soal aktivitas yang dimaksud. Namun, biasanya Korsel merujuk pada penyiaran propaganda via pengeras suara di perbatasan, sementara Korut ingin Seoul menghentikan latihan rutin bersama Amerika Serikat.
Cho mengatakan Pyongyang bisa saja meminta Korsel untuk menghentikan latihan bersama Amerika Serikat di waktu yang akan datang.
Kemungkinan lainnya, kata dia, Korea Utara akan meminta tingkat pembicaraan itu ditingkatkan menjadi perundingan antar-menteri.
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan Moon Sang-gyun dalam konferensi pers mengatakan perundingan militer yang diajukan Korsel itu sudah tidak mungkin dilakukan karena Korut sama sekali tidak merespons.
"Pembicaraan ini merupakan tugas penting yang dibutuhkan untuk kedamaian dan stabilitas semenanjung Korea untuk mengembalikan dialog di area militer dan meredakan ketegangan militer antara Korea Selatan dan Korea Utara," ujarnya sebagaimana dikutip Reuters.
Moon mengatakan tawaran itu tidak akan ditarik dan ia mendorong Korea Utara untuk merespons.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(aal)