Lima Orang Tewas saat Voting Venezuela untuk Menentang Maduro

Christina Andhika Setyanti | CNN Indonesia
Senin, 31 Jul 2017 02:12 WIB
Protes menentang pemungutan suara untuk Presiden Maduro di Caracas menimbulkan korban jiwa. Setidaknya sudah 5 orang meninggal sejak Sabtu (29/7).
ilustrasi: ( REUTERS/Christian Veron)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setidaknya dua orang lagi meninggal dunia karena kekerasan yang terjadi saat pemungutan suara kontroversial di Veneuela, Minggu (30/7). Jumlah korban tewas ini menambah jumlah korban menjadi lima orang sejak hari kemarin.

Dua tubuh pria yang tertembak (usia 28 dan 39 tahun) ditemukan setelah unjuk rasa di negara bagian Merida. Sebeumnya, seorang pria 38 tahun ditemukan tewas setelah demonstrasi, Sabtu (29/7).

Pemimpin oposisi kaum muda juga terbunuh saat melakukan protes menentang pemilihan yang selenggarakan oleh Presiden Nicolas Maduro.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jaksa mengungkapkan bahwa Ricardo Campos (30) meninggal dunia di kota Cumana, timur laut Venezuela dalam keadaan yang belum diselidiki.



Tak cuma mereka, seorang anggota parlemen oposisi dan juga sekretaris regional untuk partai oposisi, Henry Ramos Allup, juga tewas ditembak.

"Saya tidak tahu dari mana kebencian mereka berasal... ini adalah perang!" kata seorang warga, Conchita Ramirez kepada Vivo Play, dikutip dari AFP.

Dia menggambarkan bahwa pasukan menembaki bangunan dan juga orang-orang yang ada di ibukota.

Kerusuhan tersebut terjadi untuk menentang pemerintahan Maduro. Selain itu kritik internasional yang keras juga kerap dialamatkan kepada pemerintahan Maduro.

Pihak oposisi juga telah menyerukan demonstrasi untuk boikot untuk menentang pemilihan. Hal ini disebut Maduro sebagai sebuah 'tawaran' untuk menggunakan sistem diktaktor dengan dukungan dari militer.



Pemilihan yang digelar pada Minggu (30/7) ini dimulai dengan pemungutan suara yang dilakukan Maduro di Caracas sebelah barat.

"Saya adalah pemilih pertama di negara ini, saya meminta restu pada Tuhan agar rakyat bebas melaksanakan hak demokrasi mereka untuk memilih," ucap Maduro. (chs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER