Jakarta, CNN Indonesia -- Sebelum menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump sering mengkritik pejabat pemerintah yang sedang berlibur. Namun, setelah menjadi orang nomor satu di Negeri Paman Sam, pebisnis properti itu malah melakukan hal yang dikritiknya.
Seperti yang dilansir dari AFP, Trump memulai liburannya pada Jumat (4/8). Direncanakan, ia akan bersantai selama 17 hari di resor golf mewahnya.
Kegiatan berlibur yang dilakukannya tentu saja menjadi pertanyaan, karena saat ini ia sedang mendapat sorotan terkait skandal dengan Rusia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditambah lagi kinerjanya yang terasa belum memuaskan penduduk AS selama tujuh bulan menjabat sebagai pemimpin negara.
Juru Bicara Gedung Putih, Lindsay Walters, mengatakan kalau selama libur, Trump akan tetap bekerja.
“Ada renovasi di ruangan Gedung Putih, sehingga sistem pendingin udara terganggu. Jadi, Presiden akan bekerja dari luar kota selama dua minggu,” kata Walters.
Sebenarnya, tidak jadi persoalan jika seorang presiden harus keluar kota. Hanya saja, yang dialami Trump menjadi ironis karena ia sempat mengkritik Obama, yang pernah melakukan liburan saat masih menjabat Presiden AS.
“Etika bekerja yang bagus,” tulis Trump di Twitter.
“Presiden Obama liburan ke Hawaii, sementara anggota Secret Service tidak pulang ke keluarganya saat Natal, Aloha!” tulisnya lagi.
Selain mengkritik, Trump juga sering mengoceh kepada pendukungnya, kalau dirinya tidak akan memiliki waktu berlibur karena bakal sibuk bekerja sebagai Presiden AS.
“Saya bukan presiden yang memiliki waktu liburan. Saya bukan presiden yang memiliki waktu senggang,” kata Trump di hadapan pendukungnya pada 2015.
Dikutip dari Washington Post, Trump memiliki waktu liburan lebih panjang ketimbang Obama.
Sejak menjabat sebagai Presiden AS pada Januari hingga Agustus 2017, ia telah menghabiskan 53 hari untuk liburan.
Sementara, dalam periode yang sama, Obama hanya menghabiskan 15 hari.
(ard)