Jakarta, CNN Indonesia -- Pasukan keamanan Iran telah menghentikan sebuah kelompok terkait ISIS yang merencanakan serangan pada pusat-pusat keagamaan di negara tersebut dan mencoba menyembunyikan senjata bersama peralatan rumah tangga.
Dikutip dari
Reuters, Kantor Berita IRNA menyebut, operasi tersebut dilakukan bersamaan dengan agen negara lain. Sebanyak 27 tersangka pun berhasil ditangkap.
ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan pada bulan Juni, di mana pelaku bom bunuh diri dan orang-orang bersenjata menyerang parlemen Iran dan makam Ayatollah Khomeini di Teheran, serta menewaskan 18 orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serangan ini mengancam lebih banyak serangan terhadap mayoritas Syiah Iran, yang dilihat oleh militan garis keras Sunni sebagai orang-orang yang sesat.
"Kami dapat menangkap sebuah kelompok teroris yang terkait dengan Daesh (ISIS) yang bermaksud melakukan operasi teror di pusa-pusat keagamaan," ujar Agen Departemen Intelijen Iran.
Pernyataan resmi dari Departemen Intelijen juga menyebut, teroris tersebut disebut mencoba membawa senjata dan amunisi ke Iran dengan menyembunyikannya pada peralatan rumah tangga.
Adapun sebanyak 10 orang ditangkap di pusat kepemimpinan kelompok tersebut di luar negeri dan 17 orang di Iran. Lima dari 17 orang tersebut dijadwalkan melakukan serangan di Iran dan 12 lainnya disebut akan mendukung mereka.
Pada hari Minggu, media Iran mengatakan, Pengawal Revolusi Iran telah membunuh dua orang dalam bentrokan dengan sekelompok militan di barat laut negara tersebut, di mana baku tembak dengan kelompok militan Kurdi Iran yang berbasis di Irak adalah hal yang biasa.
Iran, pada bulan Juni lalu, telah
mengumumkan penangkapan anggota kelompok yang juga terkait dengan ISIS dan telah merencanakan pemboman, serta serangan bunuh diri.