Suriah Klaim Kemenangan dari Pemberontak Telah di Depan Mata

AFP | CNN Indonesia
Minggu, 24 Sep 2017 01:05 WIB
Menteri Luar Negeri Suriah menyatakan keberhasilan tentara pemerintah merebut sejumlah kota penting menandai bahwa kemenangan sudah dalam jangkauan.
Warga Aleppo merayakan pembebasan kota mereka oleh tentara Suriah pada 12 Desember 2016. (REUTERS/Omar Sanadiki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri Suriah Walid al-Muallem dalam pidatonya di Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa pada Sabtu (23/9), menyatakan bahwa kemenangan negaranya dalam perang melawan pasukan pemberontak, semakin dalam jangkauan menyusul keberhasilan pasukan pemerintah merebut sejumlah kota-kota penting.

"Pembebasan Aleppo dan Palmyra, pemberantasan terorisme di banyak tempat di Suriah membuktikan bahwa kemenangan saat ini ada dalam jangkauan," kata Walid seperti dilansir AFP.

Walid yang juga menjabat Wakil Perdana Menteri pemerintahan Bashar al-Assad melanjutkan, pasukan pemerintah Suriah akan dikenang sebagai pahlawan untuk peran yang mereka jalankan selama perang.
Pernyataan Walid sekaligus untuk membantah Barat, dalam hal ini Amerika Serikat dan sekutunya yang menuduh pasukan Assad telah melakukan kejahatan perang dengan menargetkan penduduk sipil dan menggunakan senjata kimia yang dilarang. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perang Suriah telah menewaskan lebih dari 330.000 ribu orang dan lebih dari lima juta warga Suriah melintasi perbatasan untuk mengungsi. 

PBB berencana menginisiasi babak baru perundingan damai dalam beberapa pekan ke depan antara pemerintah Suriah dan kelompok oposisi. Langkah ini dilakukan meski negosiasi sebelumnya gagal mendorong kemajuan yang berarti.
Negosiasi yang diprakarsai PBB sebelumnya terbentur oleh tuntutan kubu oposisi yang mendesak digelarnya transisi politik untuk mengakhiri pemerintahan Assad. 

Walid menyebut hal itu sebagai 'garis merah', yang artinya Damaskus tak akan pernah tunduk pada tekanan internasional terkait transisi politik untuk mengakhiri pemerintahan Assad. 

Pemerintah Suriah juga menolak setiap intervensi pihak luar menyangkut masa depan Suriah. 

"Hanya rakyat Suriah yang berhak menentukan itu, entah itu dilakukan sekarang atau di masa depan," tegas Walid.
(wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER