Jakarta, CNN Indonesia -- Dokter bandara Kuala Lumpur yang terakhir menangani Kim Jong-nam sebelum tewas ikut bersaksi dalam persidangan kasus dugaan pembunuhan kakak tiri Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un itu, di Malaysia pada awal pekan ini.
Dalam persidangan, dokter Nik Mohd Azrul Ariff Raja Azlan mengatakan kondisi Jong-nam saat dibawa ke klinik bandara sudah memburuk. Nik menuturkan, Jong-nam tiba di ruangannya dalam keadaan kesakitan sambil mencengkeram kepalanya.
"Saya melihat dia mencengkeram kepalanya sambil memejamkan mata erat-erat. Wajahnya sangat merah pada saat itu dan dia sangat berkeringat," kata Nik Mohd Azrul di Pengadilan Tinggi Shah Alam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jong-nam diduga tewas setelah terpapar racun agen saraf VX di terminal 2 keberangkatan Bandara Kuala Lumpur pada 13 Februari lalu. Saat itu, dua orang perempuan asing tiba-tiba menyeka wajah Jong-nam yang sedang menunggu penerbangan menuju Macau, China.
Tak lama setelah itu, Jong-Nam merasa pusing dan melapor ke klinik bandara, di mana ia bertemu Nik Mohd Azrul.
Seorang petugas medis, Rabiatul Adawiyah, mengaku sempat menyeka wajah Jon-nam yang saat itu terpapar cairan "seperti air tapi tidak berbau" menggunakan tisu.
Nik Mohd Azrul memaparkan, jantung Jong-nam berdetak sangat kencang dan tekanan darahnya juga berada dalam tingkat berbahaya. Tak lama setelah itu, dia mengatakan, Jong-nam mengalami kejang-kejang.
"Saya melihat pasien kejang-kejang tonik-klonik. Matanya memutar ke atas dan keluar air liur dari mulutnya. Dia tidak merespons kami," kata Nik Mohd Azrul.
"Karena dia bertubuh besar, butuh banyak staf untuk membawanya ke ruang pemeriksaan. Beberapa dari kami berhasil membopong dia ke ruang pemeriksaan tapi tak sanggup menempatkannya di tempat tidur," ucapnya, seperti dikutip
CNN.
[Gambas:Video CNN]Nik Mohd Azrul menuturkan, staf medis mampu menghentikan kejang-kejang yang dialami Jong-nam dengan memberikan sejumlah obat.
Namun, dia memaparkan, tak lama dari itu Jong-nam mengalami shock yang membuat tekanan darahnya turun drastis.
Jong-nam menghabiskan waktu sekitar 1 jam di klinik bandara sebelum akhirnya tewas dalam perjalanan saat hendak dibawa ke rumah Sakit Putrajaya.
Selain dokter bandara, jaksa penuntut umum dikabarkan turut mendatangkan sejumlah saksi lainnya dalam persidangan yang turut menjerat Siti Aisyah, terdakwa asal Indonesia itu.
Polisi yang menangani kejadian perkara dan seorang petugas pelayanan bandara juga turut bersaksi dalam persidangan itu.