Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Perdana Menteri Malaysia,
Ahmad Zahid Hamidi, mengatakan pemilihan umum akan digelar dalam 180 hari ke depan, sekitar pertengahan Mei 2018.
“Pemilu akan diadakan paling lambat 180 hari dari sekarang. Bagi yang menyangka pemilu akan berlangsung setelah kurun waktu itu, tidak sesuai dengan kenyataan,” kata Ahmad Zahid kepada wartawan usai menghadiri konferensi tahunan Partai Gerakan, koalisi Barusan Nasional, pada Senin (13/11).
Sebelum periode kekuasaan BN berakhir pada 24 Juni mendatang, Perdana Menteri
Najib Tun Razak harus sudah membubarkan parlemen dan menggelar pemilu. Komisi Pemilihan pun diharuskan segera menggelar pemilu paling lambat 60 hari setelah parlemen dibubarkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kita harus melakukan semua upaya yang kita bisa. Saya percaya pemilu bisa digelar tahun depan dan jika kita bekerja keras, kita dapat memberdayakan mesin pemilu kita untuk memberikan kemenangan besar di seluruh negeri,” katanya.
Waktu penyelenggaran pemilu ini menjadi sorotan berbagai pihak. Sejumlah cendekiawan memperkirakan pemilu akan dilaksanakan antara pertengahan Februari dan sebelum pertengahan Mei, setelah perayaan Tahun Baru China yang jatuh pada 16 Februari dan sebelum Bulan Ramadan dimulai sekitar 16 Mei.
Di sisi lain, surat kabar lokal, The Star melaporkan pemilu ke-14 tersebut kemungkinan diadakan pada April dan pertengahan Mei mendatang.
Dilansir
The Straits Times, jika pemilu benar diselenggarakan dalam kurun waktu tersebut, pesta demokrasi lima tahunan itu diprediksi berlangsung saat musim hujan.
Keputusan ini pun dinilai berisiko lantaran sejumlah negara bagian biasanya dilanda banjir, terutama wilayah di sekitar pantai bagian timur Malaysia, dan dikhawatirkan akan mengganggu proses pemilu itu sendiri.
Pekan lalu, Penang juga baru dilanda bencana banjir terburuk hingga menyebabkan belasan korban tewas. Sekitar Desember 2014, wilayah Kelantan juga dilanda banjir terburuk dalam sejarah.
Pada 2007, sekitar bulan April-Juni, sejumlah negara bagian seperti Kelantan, Terengganu, Pahang, Kedah, dan Johor utara juga mengalami banjir besar. Puncak musim hujan di Malaysia biasanya terjadi sekitar Januari.
(has)