Presiden Baru Zimbabwe, 'Si Buaya' yang Memangsa Mugabe

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Jumat, 24 Nov 2017 18:05 WIB
Mengawal Robert Mugabe sejak zaman perjuangan kemerdekaan, Emmerson Mnangagwa dikenal dengan julukan buaya karena kekejamannya. Kini, ia juga 'memangsa' Mugabe.
Mengawal Robert Mugabe sejak zaman perjuangan kemerdekaan, Emmerson Mnangagwa dikenal dengan julukan buaya karena kekejamannya. Kini, ia juga 'memangsa' Mugabe. (Reuters/Philimon Bulawayo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah menggelar operasi Gukurahundi yang merenggut sekitar 30 ribu nyawa warga Ndebele di Zimbabwe, Emmerson Mnangagwa dirumorkan pernah berkata, "Saya akan mempersingkat waktu hidup di Bumi para kecoa yang menentang [Robert] Mugabe."

Sejak saat itu, Mnangagwa dikenal dengan sebutan "Ngwena" alias buaya, salah satu binatang yang dalam literasi Zimbabwe dikenal akan kekejamannya.

Buaya itu memang setia mengawal Mugabe, menyingkirkan rival-rivalnya dari masa perjuangan perang hingga sang diktator melenggang ke kursi Perdana Menteri sampai Presiden Zimbabwe.
Kesetiaan Mnangagwa ini membuat sejumlah pihak mengerutkan dahi ketika Mugabe memutuskan untuk memecat wakilnya tersebut pada pekan lalu atas tuduhan "tidak setia."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Publik semakin bingung ketika militer mengambil alih pemerintahan, mendesak Mugabe untuk lengser dan akhirnya digantikan oleh Mnangagwa yang akan dilantik hari ini, Jumat (24/11).
Warga Zimbabwe pun bergembira menyambut keputusan ini. Ruas-ruas jalan Zimbabwe mendadak dipadati warga yang membunyikan klakson sambil mengacungkan foto Mnangagwa dan mengibarkan bendera partai berkuasa, ZANU-PF.

Dalam pidato pertamanya setelah kembali dari pelariannya pasca-dipecat, Mnangagwa berjanji akan membawa Zimbabwe ke jalan yang lebih demokratis.
Warga Zimbabwe bergembira menyambut pengunduran diri Robert Mugabe. (Reuters/Mike Hutchings)
Meski demikian, sejumlah pengamat ragu Mnangagwa dapat membawa perubahan. Seorang penulis asal Zimbabwe, Peter Godwin, bahkan mengatakan bahwa Mnangagwa hanyalah "Mugabe selanjutnya."

Mengamini pernyataan Godwin, pengajar ilmu politik di Universitas Zimbabwe, Eldred Masunungure, mengatakan kepada ABC, "Tak ada perdebatan mengenai kemampuan dia untuk menampilkan kepemimpinan dan stabilitas, tapi ada pertanyaan mengenai apa dia bisa menjadi seorang demokrat."

Menurut Masunungure, situasi politik Zimbabwe di tangan Mngangagwa tak akan jauh berbeda dari Mugabe karena kedua tokoh itu menghabiskan waktu dan berbagi pemikiran politik bersama.

Lahir pada 15 September 1942 di tengah keluarga petani yang sangat melek politik, Mnangagwa tumbuh menjadi anak vokal dan aktif.

[Gambas:Video CNN]

New York Times melaporkan, Mngangagwa bahkan pernah diusir dari sekolah karena manuver politiknya untuk membebaskan diri dari jajahan Inggris. Dia kemudian sempat mengikuti latihan militer di China dan Mesir.

Kembali ke tanah airnya pada usia 16 tahun, dia ikut serta dalam upaya pengeboman satu jalur kereta api. Kala itu, Mnangagwa berhasil lolos dari jerat hukuman mati karena seorang pastor Inggris membujuk pengadilan dengan mengatakan bahwa bocah itu belum cukup umur.

Namun, Mnangagwa harus menghabiskan sepuluh tahun masa mudanya di balik jeruji besi, di mana dia akhirnya memutuskan untuk belajar. Sebebasnya dari penjara, dia mendapatkan gelar sarjana dari Universitas Gambia.

Tak kapok, Mnangagwa kemudian ikut serta dalam gerakan pembebasan di Mozambik. Dia kembali masuk hotel prodeo, di mana dia bertemu dengan Mugabe.
Sejak bertemu di penjara pada 1960-an, Mnangagwa setia mendampingi Mugabe hingga sang diktator menjadi perdana menteri setelah Zimbabwe merdeka. (Reuters/Philimon Bulawayo)
Dibebaskan pada 1975, Mnangagwa kembali pergi ke Zambia untuk merampungkan program sarjana bidang hukum dan membuka praktiknya sendiri.

Tak lama setelah itu, Mnangagwa terbang ke Mozambik dan menjadi asisten sekaligus pengawal Mugabe. Dari sana, dia menjadi ketua gerakan gerilya yang cukup mengkhawatirkan aparat keamanan setempat.

Pada 1979, Mnangagwe mendampingi Mugabe dalam perundingan Lancaster House yang mengakhiri penjajahan Inggris atas Zimbabwe.

Ketika Zimbabwe dinyatakan merdeka setahun kemudian, Mnangagwa diangkat menjadi menteri pertahanan. Sejak saat itu, ia setia mengawal Mugabe, menempati sejumlah pos penting hingga diangkat menjadi wakil presiden pada 2014 lalu.
Sejak Zimbabwe merdeka, ia setia mengawal Mugabe, menempati sejumlah pos penting hingga diangkat menjadi wakil presiden pada 2014 lalu. (AFP Photo/Alexander Joe)
Keretakan hubungan antara kedua tokoh ini baru terdeteksi sekitar pertengahan tahun ini, ketika persaingan memperebutkan kursi pengganti presiden memanas antara Mnangagwa dan istri Mugabe, Grace "Gucci", julukan tersemat karena gaya belanja mewahnya.

Mugabe akhirnya memecat Mnangagwa, satu keputusan yang memicu pengambilalihan kekuasaan oleh militer. Sempat dijadikan tahanan rumah, Mugabe kemudian dipaksa mundur.

Pemimpin tertua di dunia itu akhirnya sepakat untuk mundur dengan imbalan kekebalan bagi dirinya dan istrinya.
Pemimpin tertua di dunia itu akhirnya sepakat untuk mundur dengan imbalan kekebalan bagi dirinya dan istrinya. (AFP Photo/Jekesai Njikizana)
Seorang veteran militer Zimbabwe, Matemadanda, mengatakan kepada New York Times bahwa pergerakan politik Mnangagwa ini benar-benar layaknya buaya.

"Seekor buaya menanti mangsanya dengan sabar, berpura-pura menjadi batu. Saat itu, kalian berpikir dia tak berdaya, atau tidak punya solusi atas apa yang terjadi. Dia tak terlihat kesakitan hingga pada satu momen, dia menyerang. Ketika dia menyerang, dia tidak akan kehilangan targetnya," katanya. (has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER