Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia berencana menerapkan bebas tarif bagi produk Palestina yang masuk ke Tanah Air. Langkah tersebut, menurut Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi, merupakan bentuk komitmen Indonesia untuk membantu Palestina, selain mendukung kemerdekaannya.
“Pemberlakuan bebas tarif ini sudah kita bicarakaan lintas kementerian terkait dan harapannya ini bisa di finalisasi tahun depan,” kata Retno seusai membuka Seminar “Memberdayakan Rakyatnya, Memperkuat Negaranya: Konsistensi Dukungan Indonesia terhadap Palestina dalam Bidang Kerja Sama Teknis” di Gedung Pancasila, Jakarta, Selasa (5/12).
Duta Besar RI untuk Palestina dan Yordania, Andy Rachmianto, mengatakan selama ini sudah banyak produk Palestina yang masuk ke Indonesia namun masih dikenakan tarif sebesar lima persen.
Dengan kebijakan bebas tarif ini, kata Andy, produk-produk Palestina tidak akan dipungut biaya tambahan saat dipasarkan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Tarif yang dikenakan selama ini sebenarnya tidak terlalu besar, hanya lima persen saja. Tapi dengan pemberlakukan bebas tarif ini jadi simbol dukungan Indonesia untukt erus memajukan perekonomian Palestina,” kata Andy yang ditemui pada saat yang sama.
Dia mengatakan selama ini Palestina telah meminta pemberlakukan bebas tarif bagi komoditas utama mereka seperti buah kurma dan minyak zaitun. Namun, belakangan, Andy menuturkan, Palestina juga mengajukan sekitar 20 komoditas lainnya untuk dimasukan dalam kebijakan bebas tarif tersebut.
Sejumlah produk yang tengah dirundingkan adalah produk sepatu, batu marmer, dan kerajinan tangan.
Andy mengatakan dengan penerapan kebijakan bebas tarif ini diharapkan bisa memperbesar peran Indonesia dalam berkontribusi memajukan pembangunan perekonomian Palestina.
Sebab, menurutnya, selain dukungan untuk meraih kemerdekaan, Palestina juga memerlukan bantuan teknis dalam pembangunan terutama ekonomi dan infrastruktur.
Sejak tahun 2008, Indonesia telah menyalurkan sejumlah bantuan teknis. Indonesia juga telah membangun sebuah rumah sakit di Jalur Gaza.
(nat)