Jakarta, CNN Indonesia -- Sekitar 90 orang dikabarkan tewas dan puluhan lainnya hilang setelah badai tropis Tembin melanda Pulau Mindanao di selatan Filipina.
Badai tropis yang oleh masyarakat setempat dikenal sebagai siklon tropis Vinta melanda Sabtu (23/12). Siklon ini ikut memicu banjir dan longsor, seperti disampaikan kepolisian dan otoritas bencana setempat.
"Kami masih mencoba mengonfirmasi laporan adanya satu desa pertanian yang tertimbun longsor akibat hujan lebat akibat topan," jelas Ryan Cabus, seorang pejabat Kota Tubod, seperti dikutip
Reuters, Sabtu (23/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siklon tropis ini diperkirakan bergerak menuju Vietnam selatan di kepulauan Truong Sa. Siklon dengan kecepatan 90-115km/jam itu diperkirakan menghantam negara itu Minggu (25/12) pagi, seperti diberitakan
Tuoitrenews.vn.
Sebelumnya, pekan lalu sebanyak 38 ribu orang di Filipina sudah mulai mengungsi. Pengungsian dilakjukan untuk menghindari datangnya badai Kai-Tak yang dilaporkan mulai mengarah ke negara di Asia Tenggara.
Badai Kai-Tak berkecepatan 100 kilometer perjam itu diperkirakan bakal menghantam Pulau Samar sebelum bergerak ke pusat Filipina.
Pulau Samar tak asing dengan bencana angin topan ini. Sebab, empat tahun lalu Topan Haiyan menimbulkan korban hilang dan tewas sebanyak 6.350 orang.
Filipina memang kerap diterpa badai. Setiap tahun, sekitar 20 angin topan atau badai menerpa Filipina dan perairan di sekitarnya.
(eks)