Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas penanganan bencana Iran memastikan tidak ada laporan korban maupun kerusakan pasca gempa yang mengguncang wilayah itu, Rabu (20/12) tengah malam. Gempa Iran berkekuatan 5,2 skala Richer mengguncang wilayah dekat Ibu Kota Teheran. Guncangan gempa terasa di Teheran, Qom, Karaj dan Malard.
Pusat gempa terletak di Meshkin Dasht sekitar tiga kilometer dari Kota Malard atau 50 kilometer sebelah barat Teheran dengan kedalaman 7 kilometer.
Menurut kantor berita
IRNA seperti dilansir
Reuters, guncangan juga terasa di beberapa wilayah lain seperti Provinsi Alborz, Qazvin, Qom, Gilan, dan Markazi. Sejauh ini, pejabat setempat meminta warga tetap tenang dan bersiap menghadapi potensi gempa susulan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun, sejauh ini tidak ada laporan korban maupun kerusakan akibat gempa," kata juru bicara Organisasi Manajemen Bencana Nasional, Behnam Saeedi, pada Kamis (21/12).
Sebagian besar warga Teheran dan beberapa kota lain berhamburan keluar gedung saat gempa mengguncang. Beberapa warga takut kembali ke rumah dan membangun tenda di lapangan parkir dan tempat terbuka lainnya, karena khawatir ada gempa susulan.
Pemerintah daerah Teheran, Alborz, dan Qom juga meliburkan sekolah, universitas, dan kantor kepemerintahan untuk sementara waktu sampai keadaan kembali kondusif.
Menteri Olar Raga Masoud Soltanifar mengatakan stadion Kota Karaj di Provinsi Alborz dan Eslamshar di Teheran terbuka untuk warga yang ingin bermalam di sana.
Beberapa masyarakat mengungsi di makam Ayatollah Ruhollah Khomeini di selatan Teheran.
Sementara itu Menteri Energi Reza Ardakanian dikutip kantor berita ISNA memaparkan gempa tidak mempengaruhi operasional Bendungan Amirkabir yang terletak di sebelah barat Teheran. Dia memastikan bahwa pasokan air serta listrik tetap utuh.
Iran kerap diguncang gempa. Bulan lalu, gempa Iran berkekuatan 7,3 skala Richter menewaskan lebih dari 500 orang, dan lebih dari 7.817 lainnya luka-luka.
(nat)