Jepang Tunjuk Perempuan Pertama Jadi Komandan Kapal Perang

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Rabu, 07 Mar 2018 00:28 WIB
Angkatan Laut Jepang untuk pertama kalinya menunjuk seorang pejabat militer perempuan, Ryoko Azuma, sebagai komandan salah satu unit kapal perang terbesar.
Angkatan Laut Jepang untuk pertama kalinya menunjuk pejabat militer perempuan, Ryoko Azuma, sebagai komandan salah satu unit kapal perang terbesar. (Reuters/Nobuhiro Kubo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Angkatan Laut Jepang untuk pertama kalinya menunjuk pejabat seorang militer perempuan, Ryoko Azuma, sebagai komandan salah satu unit kapal perang terbesar. 

"Ini merupakan pertama kalinya perempuan ditunjuk untuk mengisi jabatan itu. Tapi dia tidak dipilih karena dia perempuan," kata seorang juru bicara pasukan pertahanan maritim kepada AFP, Selasa (6/3).

Dalam unit tersebut, Azuma mengepalai empat kapal perang dengan sekitar 1.000 personel. Salah satu dari armada itu adalah pengangkut helikopter, Izumo, kapal angkatan laut terbesar Jepang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya ingin melakukan dan memberikan yang terbaik dari pekerjaan serta tanggung jawab sulit yang saya terima ini," kata Azuma usai menghadiri upacara pelantikannya di Yokohama.
Sekitar 400 kru hadir dalam acara pelantikan tersebut. Azuma berharap pencapaiannya itu bisa menginspirasi junior-junior perempuan.

"Saya tidak menganggap bisa menjadi inspirasi bagi seluruh perempuan, tapi yang jelas saya ingin mencoba menjadi role model bagi personel-personel perempuan muda lainnya," papar Azuma.

Dilansir AFP, hingga kini, terhitung ada 14.000 personel perempuan tergabung dalam pasukan pertahanan Jepang, enam persen dari keseluruhan anggota militer negara tersebut.
Jepang masih tertinggal dari sejumlah negara maju lainnya soal kesetaraan gender terutama dalam dunia politik dan militer. 

Dalam bidang politik, politikus perempuan hanya mampu menduduki 47 kursi dari total 467 kursi di parlemen majelis rendah.

Berdasarkan data Inter-Parliamentary Union yang berbasis di Swiss, persentase tersebut menempatkan Jepang di bawah Myanmar dan Gambia mengenai keterlibatan perempuan di parlemen. (has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER