Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 164 tentara ditangkap dari seluruh penjuru
Turki pada Jumat (11/5) atas dugaan keterkaitan dengan kelompok
Fethullah Gulen. Ankara menyebutnya sebagai Organisasi Teroris Fetullah (FETO) dan meyakininya sebagai dalang upaya kudeta 2016.
Dilaporkan kantor berita
Anadolu, polisi menangkap 150 tentara setelah jaksa Istanbul mengeluarkan surat perintah penahanan untuk 300 personel yang diduga terkait infiltrasi FETO ke dalam unsur militer.
Sejak upaya penggulingan Presiden Recep Tayyip Erdogan gagal, lebih dari 50 ribu orang telah ditangkap dan 140 ribu pekerja publik, termasuk personel militer, dipecat atas tudingan keterkaitan dengan Gulen atau kelompok bersenjata Kurdi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Turki meyakini FETO yang dipimpin Gulen dan didukung Amerika Serikat mengotaki upaya kudeta dengan korban jiwa ratusan orang pada 15 Juli 2016. Ulama tersebut saat ini terasing di AS dan Ankara terus berupaya mengekstradisinya.
Pemerintah Erdogan juga menuding FETO berada di balik operasi panjang untuk menggulingkan pemerintahan melalui infiltrasi terhadap sejumlah institusi Turki, terutama militer, polisi dan peradilan.
Dari 300 surat perintah penangkapan yang dikeluarkan jaksa, 211 di antaranya ditujukan untuk personel tentara aktif.
Dalam operasi terbaru ini, setidaknya 13 tentara aktif ditangkap di provinsi Bingol timur dan dua lainnya di Balikesir barat terkait investigasi FETO lain.
Di Ankara, surat perintah juga dikeluarkan untuk 21 tersangka atas dugaan pembocoran soal ujian Akademi Polisi, dan delapan di antaranya ditangkap dalam operasi di 13 provinsi.
Secara terpisah, 20 surat perintah penangkapan dikeluarkan terkait investigasi terhadap anggota perempuan FETO, ketika diketahui para tersangka menggunakan ByLock, aplikasi telepon seluler terenkripsi yang digunakan kelompok itu. Lima tersangka di antaranya ditahan.
Di selatan Mersin, empat tersangka ditangkap karena diduga terkait FETO, termasuk orang yang disebut "imam provinsi" kelompok itu.
Sekitar 8.500 personel tentara Turki telah dipecat hingga hari ini, termasuk 150 orang jenderal. Jumlah itu lebih dari separuh kontingen petinggi militer Turki sebelum upaya kudeta.
Dikutip
AFP, Menteri Pertahanan Turki Nurettin Canikli mengatakan pihak berwenang akan segera memecat 3.000 personel militer lain melalui dekrit darurat.
Lima hari setelah upaya kudeta, Turki menetapkan keadaan darurat. Status itu diperbarui untuk ketujuh kalinya pada bulan lalu, meski para sekutu Ankara di Barat telah meminta pemerintah untuk menghentikannya.
(aal)