Netanyahu Desak Negara Lain Juga Pindah Kedubes ke Yerusalem

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Senin, 14 Mei 2018 16:15 WIB
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mendesak negara lain mengkuti langkah Amerika Serikat untuk memindahkan kedutaan besar dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mendesak negara lain mengkuti langkah Amerika Serikat untuk memindahkan kedutaan besar dari Tel Aviv ke Yerusalem. (Reuters/Ronen Zvulun)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendesak negara lain mengkuti langkah Amerika Serikat untuk memindahkan kedutaan besar dari Tel Aviv ke Yerusalem.

"Memindahkan kedutaan besar ke Yerusalem adalah langkah benar. Pindahkan kedutaan besar Anda ke Yerusalem karena ini mendorong perdamaian dan karena Anda tidak bisa mendasari perdamaian dengan kebohongan," ucap Netanyahu dalam acara Kementerian Luar Negeri Israel, Minggu (13/5) malam.

Pernyataan itu diutarakan Netanyahu saat menyambut kedatangan delegasi AS termasuk putri Presiden Donald Trump, Ivanka Trump, dan suaminya, Jared Kushner, yang akan hadir dalam peresmian pembukaan kedubes di Yerusalem hari ini, Senin (14/5).
Dikutip Reuters, dalam kesempatan itu Netanyahu juga mengungkapkan kembali sambutannya terhadap keputusan Trump tersebut yang dianggapnya "bersejarah."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Netanyahu juga menegaskan Yerusalem akan tetap menjadi ibu kota Israel "di bawah perjanjian damai apa pun."

"Yerusalem telah menjadi ibu kota orang Yahudi selama 3.000 tahun terakhir. Kota ini juga telah menjadi ibu kota negara kita selama 70 terakhir. Yerusalem akan menjadi ibu kota kita selamanya," ucap Netanyahu seperti dikutip AFP.

Dalam kesempatan itu, turut hadir Wakil Menteri Luar Negeri John Sullivan yang memimpin delegasi AS dalam peresmian pembukaan kedubes.
Sullivan menganggap relokasi kedutaan negaranya merupakan "pengakuan terhadap realitas yang telah lama tertunda."

Juru bicara kepolisian Israel Micky Rosenfeld mengatakan bahwa pihaknya akan mengerahkan 1.000 personel di sekitar kedutaan AS selama peresmian berlangsung.

Militer Israel juga dilaporkan akan menambah pasukannya untuk berjaga di perbatasan dekat Jalur Gaza demi mengantisipasi protes dan unjuk rasa sekelompok warga Palestina.

Surat kabar Haaretz melaporkan sedikitnya 32 dari 86 perwakilan negara sahabat akan menghadiri peresmian kedutaan AS di Yerusalem hari Ini.

Di antara 32 negara itu adalah perwakilan negara Asia Tenggara, seperti Filipina, Thailand, dan Vietnam.

Empat dari 32 negara itu merupakan anggota Uni Eropa, seperti Hungaria, Ceko, Austria, dan Rumania.

Pada Jumat lalu, Uni Eropa melalui kicauannya di Twitter menegaskan kembali bahwa blok tersebut "menghormati konsensus internasional mengenai Yerusalem, termasuk soal penempatan perwakilan diplomatik sampai sengketa status kota itu selesai."

Sementara itu, perwakilan negara besar lain sekaligus sekutu AS seperti Inggris, Jerman, dan Perancis dilaporkan tidak akan hadir dalam acara tersebut, tapi enggan berkomentar kepada media. (asa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER