Jakarta, CNN Indonesia --
India mendesak
Malaysia untuk mendeportasi penceramah
Zakir Naik, penceramah kontroversial yang dituduh melakukan tindak pidana terorisme dan pencucian uang. Desakan itu disampaikan Kementerian Luar Negeri India meskipun Perdana Menteri Mahathir Mohamad baru-baru ini menyatakan tak ada rencana untuk itu.
Dilansir
Statesman, Kementerian Luar Negeri India menyatakan permintaan ekstradisi penceramah muslim yang kontroversial itu sedang dipertimbangkan secara serius oleh pihak berwenang Malaysia.
"Kami memiliki perjanjian ekstradisi dengan Malaysia. Pada Januari lalu, kami mengajukan permintaan resmi untuk ekstradisi (Naik). Pada tahap ini, permintaan ekstradisi kami sedang dipertimbangkan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri India, Raveesh Kumar seperti dilansir
The Statesman, Jumat (13/7).
India, kata Kumar, menghubungi pihak berwenang Malaysia secara teratur melalui Komisioner Tinggi atau duta besarnya di negara itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, menurut
The Statesman, ada kecemasan di pihak India setelah PM Mahathir menyatakan pemerintah Malaysia tidak akan dengan mudah menyerah pada desakan India untuk mendeportasi Zakir Naik, yang dituduh melakukan kegiatan terorisme dan pencucian uang.
Zakir Naik, pendiri Islamic Research Foundation (IRF) yang buron pemerintah India karena dugaan terorisme dan pencucian uang, sempat diberikan status penduduk tetap Malaysia sebelum paspornya dicabut oleh otoritas India.
(nat)