Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden
Jusuf Kalla (JK) menerima kunjungan kehormatan Wakil Presiden Gambia
Ousaino Darboe di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (16/7). Dalam kunjungan itu, keduanya membahas kesiapan Gambia sebagai tuan rumah penyelenggaara Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerja Sama Islam (KTT OKI) pada November 2018.
"Kami ingin belajar dari pengalaman Anda dan para ahli di Indonesia dalam menyelenggarakan acara sekelas KTT," ujar Darboe usai melakukan pertemuan.
Darboe mengapresiasi pelayanan protokoler dan keamanan pemerintah Indonesia sejak pihaknya tiba di Jakarta pada Minggu (15/7) kemarin. Pelayanan tentang protokoler dan keamanan ini termasuk kerja sama yang dijalin pemerintah Gambia dengan Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejak kami tiba kemarin ada keramahan yang luar biasa. Saya ingin ucapkan terima kasih kepada wakil presiden Kalla," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi mengatakan sejak 2017 Indonesia telah memberikan bantuan berupa pelatihan keprotokoleran dan keamanan kepada pemerintah Gambia.
"Kami sudah mengirim tim keprotokoleran ke Gambia untuk mendidik protokol officer di sana. Jadi nanti tim kami dari Kemenlu akan bantu evaluasi keprotokoleran sedangkan yang keamanan mungkin dari kepolisian," ucap Retno.
Selain di bidang keprotokoleran, kata dia, pemerintah Indonesia selama ini juga memberikan pelatihan di bidang pertanian dan pendidikan. Menurutnya, Indonesia banyak mengirimkan tenaga ahli dan pertukaran mahasiswa untuk belajar di masing-masing negara. Bahkan banyak mahasiswa asal Gambia yang saat ini mengenyam pendidikan di Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta.
"Jadi dari aspek bilateral kami kerja sama di bidang pertanian, kemudian pendidikan banyak mahasiswanya yang dikirim ke sini," ucapnya.
KTT OKI digelar setiap dua tahun sekali dan diikuti 50 negara anggota termasuk Indonesia. Pada 2016 KTT OKI digelar di Turki. Dalam setiap penyelenggaraannya, KTT OKI membahas mengenai isu-isu terkait perkembangan Islam di dunia dan isu di kawasan Timur Tengah, terutama Palestina yang menjadi dasar berdirinya OKI.
(nat)